Reporter: Benedicta Prima | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (23/7) ditutup menguat 0,68% ke level 5.145. Penguatan didorong oleh sektor pertambangan yang naik 1,17% dan industri dasar yang naik 0,99%.
Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher menjelaskan penguatan IHSG hari ini didorong oleh sentimen akan segera diproduksinya vaksin Covid-19 yakni Pzifer dan BioNTech oleh pemerintah Amerika Serikat (AS).
Namun penguatan hari ini diprediksi belum akan berlanjut pada perdagangan di hari terakhir pekan ini, Jumat (24/7). Dennies memprediksi IHSG melemah bergerak di resistance 5.169-5192 dan support 5.116-5.086.
Baca Juga: Saham-saham yang paling banyak dilepas asing pada perdagangan Kamis (23/7)
Menurutnya, secara teknikal candlestick membentuk doji dan stochastic bergerak di area overbought mengindikasikan akan rentan mengalami koreksi. "Pergerakan masih dibayangi kekhawatiran akan semakin tingginya kasus Covid-19," jelas Dennies, Kamis (23/7).
Selain itu, investor diprediksi masih akan cenderung wait and see menjelang musim rilis laporan keuangan, serta eskalasi tensi geopolitik antara AS dan China juga menambah sentimen negatif.
Sementara itu analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani memprediksi IHSG besok masih melanjutkan penguatan dengan support 5.139 dan resisten 5.288. Penguatan tersebut masih dipengaruhi oleh sentimen yang juga menggerakkan pasar hari ini.
Baca Juga: Ini daftar saham-saham yang dikoleksi asing pada perdagangan Kamis (23/7)
"IHSG masih dipengaruhi sentimen optimisme atas pulihnya ekonomi dengan kemajuan penelitian emiten-emiten farmasi atas vaksi corona seperti KLBF, KAEF dan INAF serta penguatan emiten tambang terutama emas," jelas Hendriko, Kamis (23/7).
Untuk perdagangan besok, Dennies menyarankan investor untuk memperhatikan saham TINS masuk pada harga Rp 640-Rp 660, dengan target harga Rp 720-Rp 740.
Baca Juga: IHSG menguat 0,68% ke 5.145 pada akhir perdagangan Kamis (23/7), asing lepas ASII
SCMA untuk masuk pada harga Rp 950-Rp975, dengan target harga Rp 1.350-Rp 1.400. CTRA masuk pada harga Rp 640-Rp660, dengan target harga Rp 710.
Adapun untuk stop loss disarankan pada harga Rp 680 untuk saham TINS, Rp 630 untuk saham SCMA dan Rp 630 untuk saham CTRA. Sementara Hendriko menyarankan investor untuk mengamati UNTR dengan target harga Rp 21.000 - Rp 21.500
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News