Reporter: Arvin Nugroho | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan rupiah di pekan ini masih bergejolak. Pada Jumat (6/3), rupiah di pasar spot ditutup di level Rp 14.243 per dolar Amerika Serikat (AS).
Artinya, jika dibandingkan penutupan hari sebelumnya, mata uang Garuda turun 0,48%. Namun, dalam sepekan, rupiah masih menguat 0,52%.
Di sisi lain, pada kurs tengah Bank Indonesia mencatat rupiah berada di Rp 14.257 per dollar AS. Angka itu menunjukkan rupiah turun 0,23% dibanding pekan sebelumnya.
Ekonom Pefindo Fikri C. Permana mengatakan, persebaran virus corona masih menjadi sentimen utama pada pergerakan rupiah di pekan ini. Dampak penyebaran virus corona yang makin meluas membuat terjadinya downside risk pada ekonomi global.
Baca Juga: Rupiah kembali loyo dan ditutup melemah ke Rp 14.243 per dolar AS
Fikri menilai stimulus yang telah dilakukan oleh berbagai bank sentral global belum mampu menstabilkan ekonomi dunia. Persebaran virus corona yang makin meluas di luar China membuat investor meninggalkan aset berisiko termasuk rupiah.
“Investor cenderung mengamankan asetnya ke safe haven asset seperti dolar AS dan emas,” jelas dia, Jumat .
Sebagai informasi, jumlah korban yang terinfeksi virus corona di seluruh dunia mencapai 98.705. Serta, jumlah korban tewas mencapai 3.383 borang. Kabar teranyar datang dari Kamerun yang pada Jumat (6/3) mengonfirmasi kasus virus corona pertamanya.
Melihat kondisi tersebut, Fikri memperkirakan pergerakan rupiah di pekan depan masih akan terkait dengan perkembangan virus corona. Sejalan dengan itu, volatilitas pergerakan mata uang Garuda pekan depan dinilai masih cukup lebar.
Fikri menghitung rupiah pekan depan akan bergerak di rentang Rp 14.025 – Rp 14.355 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News