Reporter: Grace Olivia | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) IV resmi mencatatkan obligasi perdananya, Kamis (5/7), di Bursa Efek Indonesia. Obligasi dengan nilai emisi sebesar Rp 3 triliun tersebut ditujukan untuk melanjutkan pembangunan sejumlah proyek pelabuhan strategis Pelindo IV di kawasan Timur Indonesia.
Soal rencana Pelindo IV melakukan IPO, mengikuti jejak kakak kandungnya Pelindo II, Direktur Utama Pelindo IV Doso Agung, menyatakan belum memiliki fokus ke sana. "Saat ini kami masih fokus membangun dan mengoptimalisasi kapasitas bongkar muat peti kemas di wilayah timur Indonesia," ujar Doso, Kamis (5/7).
Adapun, empat pelabuhan besar yang menjadi perhatian Pelindo IV saat ini, yaitu Makassar New Port, Kendari New Port. Pelabuhan Bitung, dan Pelabuhan Pantoloan-Palu. Doso bilang, sebagian besar dana hasil penerbitan obligasi akan ditujukan pada penyelesaian keempat proyek pelabuhan strategis tersebut.
Doso menambahkan, selain membangun pelabuhan baru, Pelindo IV juga berupaya menambah kapasitas bongkar muat peti kemas. Di Makassar New Port, kapasitas akan ditambah dari 1 juta TEUs menjadi 3 juta TEUs. Saat dibuka nanti, Kendari New Port diharapkan sudah dapat menampung sebanyak 750.000 TEUs
Kapasitas di Pelabuhan Bitung juga akan dinaikkan dari Rp 500.000 TEUs menjadi 1 juta TEUs. Begitu juga dengan kapasitas Pelabuhan Pantoloan-Palu ditingkatkan dari 200.000 TEUs menjadi 500.000 TEUs.
Alih-alih melantai di Bursa, Doso justru mengaku tengah menyiapkan pembentukan dua anak usaha baru. Ia menyebut, kedua anak usaha tersebut ditargetkan resmi terbentuk di akhir tahun nanti.
"Sudah izin ke Kementerian BUMN, tapi kami belum sebut bisang bisnisnya secara spesifik. Rencananya nanti juga akan ada joint-venture dengan investor asing, tapi kami belum bisa bagikan infonya," ujar Doso.
Doso mengatakan, kedua anak usaha Pelindo IV nantinya akan bergerak di bidang kapal bongkar muat lepas pantai dan bidang properti seperti hotel dan gedung pertemuan yang memanfaatkan sejumlah lahan bekas pelabuhan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News