kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.555.000   9.000   0,58%
  • USD/IDR 16.190   15,00   0,09%
  • IDX 7.089   24,28   0,34%
  • KOMPAS100 1.050   2,99   0,29%
  • LQ45 820   -0,96   -0,12%
  • ISSI 212   2,00   0,95%
  • IDX30 421   -0,80   -0,19%
  • IDXHIDIV20 504   -0,45   -0,09%
  • IDX80 120   0,40   0,33%
  • IDXV30 124   0,56   0,46%
  • IDXQ30 139   -0,48   -0,34%

Ini Rekomendasi Saham Pilihan Analis Menyambut Inflow Asing & Window Dressing


Sabtu, 07 Desember 2024 / 14:43 WIB
Ini Rekomendasi Saham Pilihan Analis Menyambut Inflow Asing & Window Dressing
ILUSTRASI. Tanda-tanda hadirnya window dressing di penghujung 2024 tampak semakin nyata. (KONTAN/Cheppy A. Muchlis)


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Yudho Winarto

Asing Melirik Window Dressing

Vice President Marketing, Strategy and Planning Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi memprediksi potensi window dressing akan menjadi daya tarik bagi investor asing. Dalam sepekan terakhir, emiten big caps yang memiliki bobot besar terhadap IHSG cenderung menjadi incaran asing.

Potensi kembalinya inflow masih terbuka, meski dalam jangka pendek. "Investor dapat memanfaatkan momentum kembalinya inflow asing ke dalam konstituen yang memiliki bobot besar terhadap IHSG," kata Audi.

Baca Juga: IHSG Menguat 3,77% dalam Sepekan, Ini Sentimen Penggeraknya

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus sepakat, potensi window dressing akan menjadi faktor penting.

Apalagi secara historis, probabilitas kenaikan IHSG di bulan Desember sangat tinggi.

Dus, gerak melandai IHSG usai menembus rekor tertinggi (all time high) bisa menjadi peluang, lantaran bisa membuat valuasi semakin menarik.

"Biasanya juga ada rebalancing portfolio bagi para Manager Investasi untuk menatap tahun depan," ungkap Nico.

Nico melirik sejumlah sektor yang punya prospek menarik dalam momentum pergantian tahun. Meliputi sektor perbankan, consumer dan energi.

Tapi, Nico mengingatkan agar pelaku pasar jangan asal mengekor pada saham yang diburu atau dilepas oleh investor asing.

Karen melanjutkan, saat kembali masuk, investor asing akan cenderung memilih saham big cap atau blue chip dengan mempertimbangkan fundamental dan likuiditas.

Karen mengamati, tiga sektor potensial, yakni perbankan, komoditas dan consumer goods.

Baca Juga: IHSG Ditutup Menguat ke 7.382,8 Hari Ini, ARTO, PGAS, BRPT Jadi Top Gainers LQ45

"Mengikuti aksi investor asing dapat memberikan peluang, tapi tetap diperlukan strategi yang berhati-hati dengan mempertimbangkan analisis fundamental dan volatilitas di pasar," tegas Karen.

Pandhu turut mengingatkan bahwa sasaran utama capital inflow adalah saham big caps yang punya bobot besar terhadap indeks. Sebab, mayoritas fund manager global saat ini menggunakan acuan Exchange-Traded Fund (ETF) yang mirroring kepada indeks.

Dus, Pandhu melihat saham big bank seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) bisa menjadi pilihan menarik. Apalagi saat harganya telah terkoreksi cukup dalam.

Selain big bank, saham lain yang bisa dicermati adalah PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA).

Sedangkan Audi menyarankan buy BBCA dan trading buy PT Astra International Tbk (ASII) untuk target harga masing-masing Rp 11.200 dan Rp 5.650.

Sementara itu, William menjagokan saham BBRI, BBCA, BMRI, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) dan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×