kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini rekomendasi saham ITMG setelah laba bersihnya turun 61,2% di kuartal pertama 2020


Rabu, 13 Mei 2020 / 14:33 WIB
Ini rekomendasi saham ITMG setelah laba bersihnya turun 61,2% di kuartal pertama 2020
ILUSTRASI. Indo Tambangraya (ITMG) membukukan pendapatan bersih US$ 365,90 juta di kuartal pertama 2020, turun 19,23%.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) mencatatkan penurunan pendapatan dan laba bersih sepanjang kuartal I-2020. Emiten tambang batubara ini membukukan pendapatan bersih senilai US$ 365,90 juta, turun 19,23% dari pendapatan bersih kuartal I-2019 yang mencapai US$ 453,025.

Konstituen Indeks Kompas100 ini mengempit laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai US$ 15,40 juta. Realisasi ini turun 61,2% dari torehan laba bersih kuartal I-2019 yang mencapai US$ 39,74 juta.

Analis Danareksa Sekuritas Stefanus Darmagiri menilai, merosotnya laba bersih ITMG pada kuartal I-2020 tidak lepas dari volume penjualan batubara yang lebih rendah (turun 10,8% secara kuartalan) karena curah hujan tinggi di daerah pertambangan. Hal ini pada akhirnya menurunkan produksi batubara ITMG sebesar 22,4% secara kuartalan, menjadi 4,7 juta ton pada kuartal I-2020.

“Penurunan laba juga terjadi akibat penurunan harga jual rata-rata atau average selling price (ASP) sebesar 2,2% secara kuartalan dan tarif pajak yang lebih tinggi sebesar 65,4% pada kuartal I-2020 (dibandingkan 27,4% pada kuartal IV-2019),” papar Stefanus.

Baca Juga: Indo Tambangraya (ITMG) menjajaki pasar ekspor potensial demi menjaga penjualan

Pada kuartal mendatang, harga minyak mentah yang rendah dapat membuat harga bahan bakar menjadi lebih rendah. Jika dikombinasikan dengan adanya pemangkasan biaya, maka hal ini akan membantu ITMG dalam mengurangi biaya produksi. Stefanus menilai, ini akan membantu ITMG dalam mempertahankan tingkat keuntungan di tengah melunaknya harga batubara akibat pandemi Covid-19.

Dengan mempertimbangkan dampak Covid-19 yang membebani harga batubara (sebelum pemulihan yang diharapkan terjadi pada kuartal IV-2020), Danareksa Sekuritas memperkirakan pendapatan ITMG pada tahun ini akan melunak. Meski demikian, Stefanus memperkirakan melemahnya harga minyak mentah dan target rasio pengupasan atau stripping ratio yang lebih rendah akan membantu ITMG dalam menahan penurunan kinerja. Sebab, bahan bakar menyumbang 20% dari total biaya.

Stefanus mempertahankan rekomendasi beli (buy) saham ITMG dengan target harga Rp 12.000 per saham. Adapun rekomendasi ini diambil dengan mempertimbangkan ekspektasi dividen yang besar dan strategi ITMG untuk mencari aset pertambangan batubara guna memperluas cadangan.

Baca Juga: Laba Indo Tambangraya Megah anjlok 61,2% pada kuartal I 2020

Selain itu, efisiensi biaya lebih lanjut akibat pelemahan harga minyak mentah dan rasio pengupasan yang lebih rendah juga membuat saham ITMG masih menarik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×