kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini rekomendasi analis pada saham-saham alat berat


Rabu, 08 November 2017 / 09:49 WIB
Ini rekomendasi analis pada saham-saham alat berat


Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pendapatan emiten alat berat naik di kuartal IIII-2017. PT United Tractors Tbk (UNTR) misalnya, per September 2017 pendapatan UNTR naik 36,47% year on year (yoy). PT Intraco Penta Tbk (INTA) pun membukukan kenaikan pendapatan usaha sebesar 47,96% yoy.

Analis Binaartha Parama Sekuritas M. Nafan Aji melihat, peningkatan permintaan alat berat memang beriringan dengan meningkatnya tingkat stabilitas harga batubara dunia. Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee melihat masih ada potensi penguatan kinerja emiten alat berat tahun depan.

Dari beberapa saham emiten alat berat, Hans memilih UNTR untuk dilirik. Pasalnya, anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) ini dipandang masih menjadi market leader. Sementara itu, Nafan mencatat price to earning ratio (PER) UNTR saat ini adalah 17,58x sehingga harga sahamnya masih diskon. Secara teknikal, Nafan melihat UNTR masih channeling up, sehingga bisa maintain buy dengan target harga di level Rp 39.500 per saham.

Sementara itu, Nafan juga merekomendasikan investor untuk akumulasi beli saham PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) di level Rp 3.750 per saham. "PER HEXA saat ini adalah 12,38x sehingga harga sahamnya masih diskon. Secara teknikal, HEXA terkonsolidasi dalam range harga Rp 3.500 hingga Rp 3.660," ujar Nafan, Selasa (7/11).

Nafan melihat harga saham INTA sudah terlalu tinggi. Ia menyarankan investor untuk take profit pada saham INTA saat ini. "Kinerja laporan keuangan INTA masih belum menghasilkan laba bersih. Kinerja dari divisi bisnis pembiayaan emiten ini tidak begitu cemerlang," jelas Nafan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×