kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.080   96,25   1,38%
  • KOMPAS100 1.059   19,08   1,83%
  • LQ45 833   16,07   1,97%
  • ISSI 214   1,68   0,79%
  • IDX30 425   9,10   2,19%
  • IDXHIDIV20 511   9,34   1,86%
  • IDX80 121   2,21   1,86%
  • IDXV30 125   1,01   0,82%
  • IDXQ30 142   2,63   1,89%

Ini rahasia Dwi Guna Laksana (DWGL) berhasil cetak laba Rp 31,29 miliar di semester I


Rabu, 19 Agustus 2020 / 12:14 WIB
Ini rahasia Dwi Guna Laksana (DWGL) berhasil cetak laba Rp 31,29 miliar di semester I
RUPS dan paparan publik PT Dwi Guna Laksana Tbk (DWGL)


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dwi Guna Laksana Tbk (DWGL) berhasil membukukan laba bersih senilai Rp 31,29 miliar pada semester I-2020. Capaian ini membaik dari periode yang sama tahun sebelumnya, di mana DWGL masih membukukan kerugian hingga Rp 92,23 miliar.

Alhasil, laba bersih per saham dasar DWGL naik menjadi Rp 3,59 per saham. Padahal, topline DWGL terpantau mengalami penurunan. DWGL membukukan pendapatan bersih senilai Rp 749,80 miliar, turun 20,5% dari sebelumnya Rp 943,11 miliar.

Herman Fasikhin, Presiden Direktur Dwi Guna Laksana mengatakan, turunnya pendapatan DWGL pada semester I-2020 disebabkan oleh dua faktor utama. Yang pertama, secara tonase penjualan batubara pada semester I-2019 lebih tinggi 11% jika dibandingkan dengan semester yang sama di tahun 2020 ini.

Baca Juga: Mentas dari rugi, Dwi Guna Laksana (DWGL) berhasil bukukan laba Rp 31,3 miliar

Kedua, tidak adanya pendapatan dari jasa pemasaran pada tahun 2020 yang seharusnya disumbang oleh anak perusahaan DWGL, yaitu PT Sinergi Laksana Bara Mas.

Bila dirinci pada laporan keuangan yang berakhir pada 30 Juni 2020, DWGL memang tidak mencatatkan pendapatan dari segmen jasa pemasaran. Padahal, di periode yang sama tahun sebelumnya, DWGL masih membukukan pendapatan dari  segmen ini senilai Rp 8,62 miliar.

Dus, pendapatan DWGL sepanjang enam bulan pertama 2020 masih didominasi oleh pendapatan dari penjualan batubara, yang mencapai 99,6% dari pendapatan total atau setara Rp 747,3 miliar. Sementara sisanya merupakan pendapatan dari jasa pelabuhan senilai Rp 2,50 miliar.

DWGL juga membukukan  penurunan pada sejumlah beban. Beban pokok pendapatan misalnya, turun 25,8% menjadi Rp 652,26 miliar. Beban penjualan dan operasional bahkan mengalami penurunan signifikan hingga 96,4%, dari sebelumnya Rp 12,37 miliar menjadi Rp 460,83 juta di enam bulan pertama 2020.

Beban umum dan administrasi juga menurun dari sebelumnya Rp 101,67 miliar menjadi hanya Rp 31.35 miliar. Alhasil, beban operasi secara keseluruhan menyusut 72,2% menjadi Rp 31,81 miliar, dari sebelumnya mencapai Rp 114,5 miliar.

Baca Juga: Pemegang Saham Bumi Resources Masuk, Harga Dwi Guna (DWGL) Langsung Meroket

“Kendati pendapatan menurun, karena efisiensi biaya yang signifikan yang dilakukan pada beberapa pos beban pokok pendapatan dan beban umum administrasi, maka pada semester I-2020, DWGL berhasil mencatatkan laba bersih Rp 31 miliar, dibandingkan  periode yang sama tahun 2019 yang mengalami kerugian Rp 92 miliar,” ujar Herman saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (19/8).

Pada penutupan perdagangan sesi pertama, saham DWGL ditutup melemah 3,77% ke level Rp 204 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×