Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Nilai tukar rupiah di pasar spot kembali melemah pada perdagangan Kamis (21/8/2025). Rupiah ditutup turun 0,10% ke level Rp 16.288 per dolar Amerika Serikat (AS).
Sebaliknya, kurs rupiah berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia justru menguat tipis 0,05% menjadi Rp 16.283 per dolar AS dibandingkan posisi sehari sebelumnya di Rp 16.291 per dolar AS.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, nilai tukar rupiah pada Kamis (21/8) bergerak cenderung sideways, berada di kisaran Rp 16.241 – Rp 16.290 per dolar AS dan ditutup melemah tipis ke level Rp 16.288 per dolar AS.
Baca Juga: Rupiah Melemah ke Rp 16.288 Per Dolar AS, Sejalan Dengan Mata Uang Asia Hari Ini
Pergerakan Rupiah dipengaruhi oleh rilis Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) kuartal II – 2025 oleh Bank Indonesia (BI), yang mencatat defisit sebesar US$ 6,74 miliar atau meningkat dibandingkan defisit US$ 0,79 miliar pada kuartal sebelumnya.
Pelebaran defisit tersebut disebabkan oleh pelebaran defisit pada neraca transaksi berjalan maupun neraca transaksi finansial, dipicu oleh meningkatnya ketidakpastian global akibat Trade War 2.0 serta eskalasi ketegangan geopolitik.
Josua bilang, defisit transaksi berjalan melebar menjadi US$ 3,01 miliar (-0,84% dari PDB) pada kuartal II – 2025, dibandingkan US$ 0,23 miliar (-0,07% dari PDB) pada kuartal I – 2025. Terutama disebabkan oleh surplus perdagangan barang yang mengecil serta peningkatan musiman pada defisit pendapatan primer.
Sementara itu, transaksi finansial mencatat defisit signifikan sebesar USD5,17 miliar (-1,44% dari PDB) di kuartal II – 2025, melebar dari defisit US$ 0,44 miliar (-0,13% dari PDB) pada kuartal I – 2025.
Pelebaran defisit ini terutama dipicu oleh pergeseran investasi portofolio dari yang sebelumnya surplus menjadi defisit, seiring arus keluar modal akibat meningkatnya sentimen risk-off.
Baca Juga: Rupiah Jisdor Berbalik Menguat Tipis ke Rp 16.283 per Dolar AS pada Kamis (21/8)
Selain itu, Josua menyebut keputusan BI untuk memangkas suku bunga acuan sebesar 25bps pada Rabu kemarin turut menekan rupiah. Karena mempersempit spread positif antara suku bunga kebijakan BI dan the Fed.
Tekanan tambahan juga datang dari sentimen global, terutama menjelang simposium tahunan Jackson Hole yang diselenggarakan oleh the Fed, yang berpotensi memberikan kejelasan arah kebijakan suku bunga the Fed ke depannya.
“Untuk perdagangan Jumat (22/8), rupiah diperkirakan bergerak dalam kisaran Rp 16.225 – Rp 16.375 per dolar AS,” ujar Josua kepada Kontan, Kamis (21/8).
Selanjutnya: Promo JSM Indomaret Periode 22-24 Agustus 2025, Sunlight-Kecap Bango Diskon 20%
Menarik Dibaca: Spesifikasi Samsung Z Flip 7 Mengusung Layar Ultra Bright,Nyaman di Luar Ruangan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News