Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS hari ini diperkirakan akan cenderung menguat, namun bergerak di rentang yang cukup lebar.
Lana Soelistianingsih, Kepala Riset Samuel Asset Management memperkirakan, rupiah hari ini berpotensi bergerak di kisaran Rp 12.570-Rp 12.670 per dollar AS.
Pada perdagangan akhir pekan lalu, nilai mata uang garuda mengalami penguatan mengikuti kurs mata uang Asia. Berdasarkan kurs tengah Bloomberg, rupiah ditutup di level Rp 12.646 atau menguat 27,8 poin.
Menurut Lana, kendari ada potensi menguat, namun nilai tukar rupiah tetap dibayangi sentimen negatif global.
"Ada potensi menguat karena masuk devisa senilai US$ 4 miliar hasil penjulan obligasi global," ujarnya dalam ulasan harian, Senin (12/1).
Tetapi, lanjut dia, adanya penurunan harga minyak mentah dan melemahnya euro akan menjadi penahan penguatan rupiah.
Seperti diketahui, Bank Sentral Uni Eropa (ECB) dengan Governing Council mengindikasikan hanya akan menambah stimulus sebesar 500 miliar euro. Nilai ini hanya separuh dari espektasi sebelumnya, yakni sebesar 1 triliun euro.
Dana segar tersebut akan digunakan untuk membeli obligasi dengan peringkat minimum BBB- sampai AAA. Nah, dana segar itu diperkirakan tidak cukup signifikan untuk menarik zona euro keluar dari risiko deflasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News