Reporter: Dina Farisah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Rupiah ditutup menguat terhadap dollar AS. Jumat (9/1), pasangan USD/IDR di pasar spot turun 0,21% dibandingkan hari sebelumnya menjadi Rp 12.647. Kurs tengah dollar AS di Bank Indonesia (BI) juga turun 0,71% menjadi Rp 12.640.
Nurul Eti Nurbaeti, Kepala Riset Divisi Tresuri Bank BNI, mengatakan, penguatan rupiah di akhir pekan lalu ditopang data domestik yang positif. Hasil lelang surat utang negara (SUN) menunjukkan antusiasme pelaku pasar yang berpartisipasi.
Pemerintah juga menerbitkan obligasi dalam valuta asing berdenominasi dollar AS (global bond). "Global bond berhasil menarik perhatian investor. Ini merupakan sentimen positif mengapresiasi rupiah," ujar dia.
Selain itu cadangan devisa Bank Indonesia yang meningkat dari US$ 111,1 miliar menjadi US$ 111,9 miliar pada Desember ikut menopang rupiah.
Wiliam Surya Wijaya, Analis Asjaya Indosurya Securities, menilai, penguatan rupiah terbuka, sebab dollar AS terlampau tinggi dan jenuh beli. "Kebutuhan dollar AS sudah tidak setinggi sebelumnya.," ujar dia.
Wiliam memprediksikan, pasangan USD/IDR hari ini di posisi Rp 12.600-Rp 12.725. Dan Nurul memproyeksikan di Rp 12.625-Rp 12.675.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News