Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun 2019 menjadi periode yang berat bagi PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Emiten dengan kode saham INKP ini mencatatkan penurunan baik dari penjualan maupun laba bersih.
Perusahaan yang berada di bawah naungan Asia Pulp and Paper (APP) Group ini membukukan penjualan bersih hingga US$ 3,22 miliar, turun tipis 3,59% dari tahun sebelumnya. Adapun di tahun 2018, penjualan bersih INKP mencapai US$ 3,34 miliar.
Dilihat dari jenis produknya, penurunan paling dalam dialami oleh penjualan produk pulp hingga 10,89% secara year on year (yoy). Adapun penjualan produk pulp berkontribusi hingga US$ 868,21 juta sepanjang tahun. Setelahnya, disusul penjualan kertas budaya yang tergerus 2,4% menjadi US$ 1,22 miliar. Hanya produk kertas industri, tissue, dan lain-lain yang bertumbuh tipis 1,8% menjadi US$ 1,13 juta.
Baca Juga: Saham Indah Kiat (INKP) perlu diwaspadai walau diwarnai katalis positif
Jika dilihat dari pasarnya, penjualan ekspor masih mendominasi hingga 51,86% atau setara US$ 1,67 miliar. Pasar Asia masih menjadi andalan ekspor INKP dengan total US$ 1,18 miliar. Sisanya, 48,14% berasal dari penjualan lokal atau setara US$ 1,55 miliar.
Adapun penurunan penjualan terutama akibat penurunan penjualan pasar lokal yang merosot 12,43%. Untuk pasar ekpor, penjualan INKP justru meningkat 7,05%.
Meski penjualan turun tipis, laba bersih INKP merosot 53,35% secara tahunan. Sepanjang tahun 2019, laba bersih INKP mencapai US$ 274,37 juta dari tahun sebelumnya US$ 588,13 juta.
Salah satu pemberat kinerja INKP tahun 2019 adalah kenaikan beban pokok pendapatan sebesar 10,09% menjadi US$ 2,35 miliar di tengah penurunan pendapatan. Kenaikan beban ini disebabkan oleh naiknya beban pabrikasi.
Baca Juga: SRIL, INKP, dan saham sektor konsumer berorientasi ekspor jadi pilihan analis
Pemberat lainnya adalah adanya kerugian selisih kurs hingga US$ 19,71 juta. Padahal tahun sebelumnya INKP mencatat keuntungan selisih kurs US$ 21,85 juta. Ada juga beban bagi hasil musyarakah yang membengkak hingga US$ 7,73 juta dari sebelumnya US$ 5,33 juta.
Di tahun 2019, total aset yang dicatatkan INKP mencapai US$ 8,5 miliar, turun dari tahun sebelumnya US$ 8,75 miliar. Sementara itu, total liabilitas INKP sepanjang tahun 2019 mencapai US$ 4,5 miliar turun 10% dari tahun sebelumnya US$ 5 miliar.
Adapun ekuitas INKP mencapai US$ 4,01 miliar di akhir 2019, naik dari tahun sebelumnya US$ 3,77 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News