Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Superkrane Mitra Utama Tbk (SKRN) di sepanjang 2019 ciamik. Buktinya, sepanjang 2019 lalu perusahaan mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 21,7% secara year on year (yoy) menjadi Rp 682,37 miliar.
Kenaikan pendapatan membuat laba bersih SKRN melesat hingga 117% yoy ke posisi Rp 137,43 miliar pada akhir 2019 silam.
Eddy Gunawan, Corporate Secretary SKRN menjelaskan, laba perusahaan tumbuh karena beban pajak di tahun lalu turun signifikan. "Selain itu, semua lini lain baik dari penghematan biaya ataupun beban keuangan dan dari sisi pendapatan ada kontribusi dari peningkatan dan tambahan pekerjaan dari semua existing customers," kata dia kepada Kontan.co.id, Senin (4/5).
Baca Juga: Laba Superkrane Mitra Utama (SKRN) melejit hingga 117% di 2019
Berdasarkan laporan keuangan SKRN, pendapatan perusahaan di 2019 seluruhnya berasal dari segmen sewa krane. Segmen jasa konstruksi tidak lagi berkontribusi ke pendapatan SKRN di tahun lalu.
Eddy bilang, segmen sewa krane sebenarnya lebih menguntungkan secara margin tetapi segmen jasa konstruksi biasanya memberikan pendapatan yang lebih besar. Nah, kebetulan di tahun lalu tidak ada pekerjaan jasa konstruksi yang menarik bagi Superkrane sehingga tidak ada pemasukan yang tercatat di segmen tersebut
Di sisi lain, beban pokok pendapatan SKRN terpantau tumbuh 15% menjadi Rp 418,40 miliar. Namun, seiring pendapatan yang naik hingga dua digit, laba kotornya masih tumbuh menjadi Rp 263,97 miliar dari sebelumnya Rp 197,14 miliar.
Superkrane juga mencatatkan penghasilan lainnya di tahun lalu sebesar Rp 65,39 miliar. Di sisi lain, emiten penyewa krane ini juga mencatatkan laba per-saham dasar dan dilusian Rp 91,62.
Baca Juga: Proyek Ramai, Superkrane (SKRN) Tambah Jumlah Derek
Superkrane Mitra Utama membukukan liabilitas senilai Rp 935,06 miliar dan ekuitas sebesar Rp 737,37 miliar. Adapun aset mereka Rp 1,67 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News