kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Ini Penyebab IHSG Terperosok ke Level 6.500


Selasa, 10 Januari 2023 / 14:05 WIB
Ini Penyebab IHSG Terperosok ke Level 6.500
ILUSTRASI. Baru awal tahun, langkah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah terseok-seok.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Baru awal tahun, langkah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah terseok-seok. Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG terperosok ke zona merah dengan melemah 1,52% ke level 6.586,82.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Martha Christina menuturkan, ada beberapa sentimen yang membuat langkah IHSG tersendat. Pertama, aksi jual bersih alias net sell yang dilakukan oleh investor asing. Investor masih memfaktorkan perlambatan ekonomi global yang disertai dengan peningkatan potensi resesi.

Salah satu episentrum potensi resesi datang dari wilayah Eropa, dimana  ekonomi benua Biru tersebut diramal hanya akan tumbuh 0,5% tahun ini dari 3,3% di tahun sebelumnya. Perlambatan ekonomi di Eropa disebabkan oleh konflik yang masih berkecamuk. Sentimen inilah yang membuat IHSG loyo sehingga belum menunjukkan akan terjadinya January effect.

Baca Juga: IHSG Anjlok 1,52% ke 6.586 di Sesi I Selasa (10/1), WIKA, INDF, BMRI Top Losers LQ45

Outflow ini juga berkaitan dengan pasar saham China, dimana negeri tirai bambu ini mulai Kembali membuka perekonomiannya. Di sisi lain, pasar saham China sudah turun dalam, sehingga membuat valuasi pasar China menjadi murah dan menjadi incaran asing untuk masuk.

Arus keluar dana asing ini juga berkaitan dengan proyeksi melemahnya harga komoditas yang menjadi andalan Indonesia. Ada pula ekspektasi melambatnya ekonomi Indonesia tahun ini.

“Minimnya transaksi di awal Januari ini juga terlihat dari wait and see investor terhadap data ekonomi terbaru dan jelang pengumuman Fed Rate pada awal Februari mendatang,” kata Martha dalam acara Mirae Asset Media Day di Kawasan SCBD Jakarta, Selasa (10/1).

Baca Juga: IHSG Melemah di Awal Perdagangan Selasa (10/1), Sektor Keuangan Melorot

Mirae Asset memperkirakan IHSG bergerak di kisaran terbatas dengan support di level 6.739 dan resistance di level 7.084 pada bulan Januari. Berhubung support sudah tertembus, maka level support terdekat IHSG saat ini ada di level 6.560. 

Pada kesempatan yang sama, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Muhammad Nafan Aji Gusta menilai, lesunya IHSG juga disebabkan belum adanya data ekonomi dari domestik yang bisa memberikan efek positif terhadap bursa. Di sisi lain, saham-saham berkapitalisasi  besar (big caps) harganya juga sedang turun sehingga menjadikan IHSG juga melemah.

Baca Juga: Bukan Blue Chip, Saham Lapis 2 Ini Paling Cuan Awal Tahun 2023, Masihkah Layak Beli?

Pergerakan harga komoditas, seperti minyak dan gas juga sedang dalam tren yang menurun, sehingga  efek windfall profit bagi Indonesia mulai memudar. Di sisi lain, pasar menanti rilis laporan keuangan emiten di kuartal keempat 2022. “Para pelaku pasar akan merespon laporan keuangan kuartal keempat 2022. Ini  bisa menjadi pertimbangan untuk  melakukan buy on weakness (BOW) saham-saham yang fundamentalnya bagus,” kata Nafan.

Mirae Asset memproyeksikan IHSG di tahun 2023 akan bertengger pada level 7.880 dengan ekspektasi earning per share (EPS) 7,6%. Sejumlah sentimen indeks diantaranya data ekonomi domestik dan global, pergerakan harga komoditas, pergerakan nilai tukar rupiah, dan kebijakan moneter bank sentral.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×