CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.517.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Ini lima isu yang penting disimak hari ini


Jumat, 02 Agustus 2013 / 07:33 WIB
Ini lima isu yang penting disimak hari ini
ILUSTRASI. Saat ingin membeli kendaraan bekas baik mobil atau sepeda motor, hal yang paling penting diperhatikan ialah kelengkapan BPKB. KONTAN/Carolus Agus Waluyo


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Sejumlah topik hangat berikut diprediksi akan mempengaruhi transaksi perdagangan hari ini. Simak rangkumannya:

- Data inflasi

Dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi pada Juni lalu, akhirnya terasa juga di bulan Juli 2013. Sebab, menurut Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi di Juli 2013 melonjak menjadi 3,29%. Padahal, pada bulan Juni, ketika BBM bersubsidi dinaikkan inflasi hanya sebesar 1,03% saja.

Dengan inflasi di bulan Juli sebesar itu, membuat inflasi year on year menjadi 8,61%, sementara sepanjang tahun 2013 ini inflasi sudah mencapai 6,75%. Padahal, target inflasi yang dipatok Pemerintah untuk tahun ini hingga Desember nanti hanya 7,2% saja.

Inflasi di bulan Juli 2013 juga lebih tinggi dibandingkan ketika Pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi tahun 2008 lalu. Di bulan Juni tahun 2008 lalu, inflasi hanya mencapai 2,46%.

- Penyaluran kredit perbankan menurun

Beberapa bank besar telah mengajukan revisi rencana bisnis (RBB) ke Bank Indonesia (BI). Hasilnya, bank pesimistis terhadap kondisi ekonomi makro, sehingga bank menurunkan target penyaluran kredit sebesar 2% dari target awal tahun.

Lihat saja, Bank Internasional Indonesia (BII). Bank yang akan berganti nama menjadi Maybank Indonesia ini, menurunkan target kredit dari 22%, menjadi 18% - 20%. BII beralasan, penurunan ini karena segmen korporasi, seperti batubara, minyak bumi dan gas memiliki risiko tinggi. Alhasil, BII membatasi penyaluran kredit korporasi.

Bank Mandiri dan Danamon mengayunkan langkah serupa. Bank Mandiri merevisi target kredit jadi 19% - 20%, dari sebelumnya 22%. Danamon menurunkan target kredit dari 18% jadi 17%.

- Posisi rupiah

Rupiah melemah tipis terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Pasangan USD/IDR, Kamis (1/8), naik tipis 0,21% menjadi 10.279 dibanding sehari sebelumnya. Dollar AS di kurs tengah Bank Indonesia (BI) juga menguat tipis 0,09% menjadi 10.288.

- Posisi IHSG

Indeks Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 13,96 poin atau naik 0,30% menjadi 4.624,33. IHSG berhasil bangkit setelah sempat tersungkur turun 10,36 poin menjelang penutupan siang hari. Penguatan IHSG terjadi setelah Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan kondisi inflasi bulan Juli.

Tercatat ada 131 saham yang naik dan 124 saham turun dan sebanyak 89 saham diam tak bergerak. Sementara itu, sampai pukul 16.06 WIB, tercatat ada 4.339,10 transaksi dengan nilai Rp 7.777,31 triliun.

Hampir semua sektor menguat dalam perdagangan hari ini, Kamis (1/8), kecuali sektor konstruksi dan finance yang turun masing-masing 0,25% dan 1,08%.

- Posisi Wall Street

Pasar saham AS bersorak pada hari pertama bulan Agustus menyusul data positif ekonomi AS. Indeks acuan S&P 500 ditutup di atas level 1.700 untuk kali pertama.

Data yang dihimpun CNBC memperlihatkan, pada penutupan tadi malam (1/8), indeks S&P 500 ditutup naik 1,25% atau naik 21,14 poin menjadi 1.706,87. Sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,83% atau 128,48 poin menjadi 15.628,02. Indeks Dow Jones terkerek saham American Express dan Bank of America. Sementara, saham ExxonMobil merupakan salah satu saham yang memberikan sinyal merah.

Indeks acuan lainnya juga memberikan sinyal positif. Seperti indeks Nasdaq yang reli 1,36% atau 49,37 poin menjadi 3.675,74. Sedangkan CBOE Volatility Index turun di bawah 12.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU

[X]
×