Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) mendapat dana segar dari surat utang global sebesar US$ 200 juta untuk ekspansi dan refinancing. Meski menambah utang baru, kondisi keuangan SRIL masih akan stabil dalam jangka panjang.
Analis JP Morgan Securities Soo Chong Lim dalam risetnya 16 April lalu, memberi rating "Netral" untuk SRIL. Menurutnya, SRIL merupakan perusahaan terintegrasi dengan pertumbuhan ekspor tinggi dengan ekspansi yang cukup agresif.
Ekspansi yang agresif itu bakal membuat SRIL banyak mencari pendanaan eksternal dari utang. "SRIL harus bisa menjaga leverage-nya agar pertumbuhan EBITDA tetap bagus," ujar Lim. Yang harus jadi perhatian, ongkos bahan baku harus bisa ditekan agar tak menciutkan laba. Ia bilang pendapatan dari ekspor yang diperoleh SRIL akan menjadi natural hedging atas penerbitan obligasi dolar ini.
Lim masih yakin, peningkatan EBITDA SRIL bakal menjaga margin SRIL dari tambahan beban utang. "Kami estimasikan, SRIL masih bisa menjaga debt to ebitda sebesar 3,5 kali," ujarnya.
Wiliam Suryawijaya, Analis Asjaya Indosurya Securities mengatakan, secara teknikal, saham SRIL akan bergerak sideway dalam jangka menengah.
Namun, saham SRIL masih menarik diakumulasi karena prospeknya menarik. Sehingga, ia merekomendasikan Buy untuk SRIL dengan target harga Rp 250 per saham. Saham SRIL ditutup menguat 2,53% menjadi Rp 203 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News