kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini Kiat Sederhana Lo Kheng Hong Temukan Saham Mercy Harga Bajaj


Rabu, 22 Maret 2023 / 12:34 WIB
Ini Kiat Sederhana Lo Kheng Hong Temukan Saham Mercy Harga Bajaj
ILUSTRASI. Menurut Lo Kheng Hong, di dunia nyata tidak ada orang yang menjual Mercy harga Bajaj, tapi di bursa saham banyak.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investor tanah air tentu sudah tidak asing dengan nama Lo Kheng Hong. Investor kawakan ini terkenal dengan jargon menjadi kaya sambil tidur. Lo, panggilan akrabnya, menjadi salah satu investor yang berhasil karena sukses menemukan saham salah harga.

Dia menganalogikan, banyak saham yang sebenarnya memiliki harga setara mobil Mercy, namun dijual di pasar modal dengan harga setara mobil bajaj. 

“Di dunia nyata tidak ada orang yang menjual Mercy harga Bajaj, tapi di bursa saham banyak," kata Lo dalam acara OCBC NISP Business Forum 2023, Selasa (21/3).

Kata Lo, dia hanya membeli perusahaan yang bagus dengan harga murah dan undervalue, dan tidak pernah membeli saham perusahaan dengan fundamental buruk dengan valuasi yang mahal.

Baca Juga: Tips Investasi Ala Lo Kheng Hong: Beli Saham Berkualitas Mercy Dengan Harga Bajaj

Lo membagi tips kepada investor untuk menemukan wonderful company  di pasar saham. Kunci sederhananya adalah dari valuasi price to earnings (PER) dan price to book (PBV). 

“Sebenarnya cuma melakukan penambahan,  pembagian, pengurangan, perkalian, yang simple tapi ini sempurna,” sambung dia.

Setelah membeli saham dengan PER dan PBV rendah, kata Lo tentu memerlukan waktu agar saham dengan harga Bajaj ini untuk bisa kembali  ke harga Mercy. Dalam hal ini, kesabaran investor harus diuji.

“Memang kesabaran adalah ilmu tingkat tinggi, belajarnya setiap hari, ujiannya sering mendadak. Tetapi investor yang lulus ujian akan mendapat cuan yang besar,” kata dia.

Lo juga bercerita mengenai perjalanan investasinya yang sudah melalui berbagai krisis ekonomi, seperti pengetatan moneter tahun 1992, krisis 1998, krisis ekonomi tahun 2008, hingga krisis tahun 2020 akibat pandemi covid.

Salah satu penyebab Lo bisa bertahan adalah karena dirinya tidak memiliki utang.  

Baca Juga: Wake Up Call: Kisah Lo Kheng Hong Jual Properti demi Membeli Saham

“Saya tidak punya utang. Ketika krisis, saya tidak dipaksa menjual saham-saham saya. Saham turun dipegang saja, nanti bisa naik tinggi,” kata pria kelahiran 1959 ini.

Kedua, untuk menghadapi ketidakpastian, seorang investor membutuhkan uang cash yang banyak. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×