Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah di pasar spot membuka pekan ini dengan langkah gontai. Ini terjadi setelah rupiah ditutup ke level Rp 14.255 per dolar Amerika Serikat (AS).
Dengan ini, rupiah melemah 0,14% dibandingkan penutupan Jumat (26/2) di Rp 14.235 per dolar AS.
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuabi mengatakan, pelemahan rupiah terjadi karena yield US Treasury kembali menguat. Hal tersebut terjadi setelah DPR AS merestui paket stimulus senilai US$ 1,9 triliun.
Lampu hijau bagi paket bantuan yang diinisiasi Presiden AS Joe Biden tersebut berpotensi mengerek inflasi Negeri Paman Sam. "Inflasi ini yang mengakibatkan yield US Treasury mengalami kenaikan," kata dia kepada Kontan.co.id, Senin (1/3).
Sementara itu, katalis rupiah dari dalam negeri terkait vaksinasi Covid-19. Pemerintah sendiri sudah menargetkan Indonesia segera bebas Covid-19 sebelum Hari Kemerdekaan.
Baca Juga: Loyo lagi, rupiah ditutup melemah 0,14% ke Rp 14.255 per dolar AS pada hari ini (1/3)
Hal ini dianggap IMF cukup positif karena ekonomi Indonesia dapat kembali bergulir dan akan sesuai dengan target.
"Sebenarnya sudah cukup bagus sentimennya untuk dalam negeri, rupiah dalam transaksi hari ini mengalami pelembahan tipis, hanya 20 poin karena informasi yang positif baik dari IMF dan Indonesia yang memfokuskan vaksinasi," lanjutnya.
Namun, rupiah diprediksi masih akan melanjutkan pelemahan jika index dolar AS kembali ke atas level 91. "Bisa saja rupiah kembali ke Rp 14.300 per dolar AS," jelas Ibrahim.
Dia pun memprediksi, besok rupiah akan berada dalam kisaran RP 14.305-Rp 14.325 per dolar AS.
Selanjutnya: Lakukan edukasi untuk investor, BEI rangkul influencer sebagai mitra
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News