kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini kata Rajawali Capital soal kesepakatan Eagle High (BWPT) dengan Felda


Selasa, 16 April 2019 / 13:10 WIB
Ini kata Rajawali Capital soal kesepakatan Eagle High (BWPT) dengan Felda


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Baru-baru ini, transaksi akuisisi saham PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) yang terjadi pada tahun 2016-2017 kembali ramai menjadi perbincangan seiring dengan penangkapan mantan perdana menteri Malaysia Najib Razak dan kerugian dan utang besar yang melanda Federal Land Development Authority (Felda).

Satrio Tjai, Managing Director PT Rajawali Capital International mengatakan, transaksi Eagle High adalah kemitraan strategis antara Felda dan Rajawali dalam investasi jangka panjang kedua pihak dengan kepemilikan Felda 37% dan Rajawali 37%. Untuk transaksi strategis seperti transaksi Eagle High, penilaian perusahaan biasanya didasarkan pada enterprise value per hektare (EV/ha).

"Berdasarkan penilaian EV/ha, dibandingkan dengan transaksi lain yang sebanding di periode yang kurang lebih sama dengan transaksi Eagle High, transaksi ini dinilai cukup wajar dan merupakan salah satu transaksi yang paling menarik bagi pembeli," ungkap Satrio dalam pernyataan yang diterima Kontan.co.id, Selasa (16/4).

Satrio menambahkan, transaksi yang diselesaikan pada Mei 2017 ini dinegosiasikan secara intensif. Sepanjang proses transaksi akuisisi BWPT, Felda didampingi dan dibantu oleh penasihat keuangan dan penasihat hukum. "Semua prasyarat pendahuluan yang harus dipenuhi, termasuk memperoleh semua persetujuan yang disyaratkan dari pemerintah Malaysia dan Indonesia, telah dipenuhi sebelum penyelesaian transaksi pada Mei 2017," imbuh Satrio.

Dia mengatakan, Felda dan Rajawali maupun anak perusahaan Felda atau Rajawali tidak atau tidak pernah terlibat dalam proses pengadilan. "Rajawali akan selalu mematuhi dan menghormati perjanjian yang telah dibuat dengan para pemangku kepentingan dan mitra-mitranya, termasuk Felda," ujar Satrio.

Rabu (10/4), Menteri Urusan Ekonomi Malaysia Azmin Ali mengatakan, Felda akan menggunakan opsi untuk menjual saham senilai US$ 500 juta di perusahaan sawit PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT). Langkah ini merupakan salah satu upaya untuk merestrukturisasi Felda yang terlilit utang.

Total kewajiban Felda meningkat 12 kali lipat dalam lebih dari 10 tahun, dari RM 1,2 miliar menjadi RM 14,4 miliar pada 2017. Data ini berasal dari buku putih yang dirilis ke parlemen pada hari Rabu. Buku ini menyebut, lonjakan kewajiban terjadi karena manajemen yang buruk dan integritas rendah. 

Azmin mengatakan, salah urus dan investasi buruk menyebabkan masalah Felda. Dia menuduh mantan perdana menteri Najib Razak menggunakan perusahaan ini untuk tujuan politik. Azmi mengungkapkan, pemerintahan Najib menghabiskan dana RM 2,7 miliar untuk mengumpulkan dukungan politik selama pemilihan umum. "Ini bukan hanya kelalaian. Ini adalah kejahatan yang menyebabkan hilangnya miliaran dana publik," ungkap Azmin dalam laporan yang dikutip Reuters.

Felda, alias Federal Land Development Authority juga akan merestrukturisasi dan menunda pembayaran pinjaman. Felda akan merestrukturisasi pembayaran pokok utangnya, serta menunda pembayaran pinjamannya sebesar RM 1,98 miliar pada tahun 2019. Sisa dari pinjaman RM 9,3 miliar akan dilunasi pada 2020 hingga 2028.

September lalu, chairman Felda mengatakan bahwa mereka akan menjual aset, merestrukturisasi pinjaman, dan mencoba meningkatkan arus kasnya dalam upaya memangkas 20% utang dari RM 8,03 miliar pada pertengahan 2018 menjadi RM 6,5 miliar pada akhir tahun.

Laporan Reuters pekan lalu menyebutkan, Malaysia akan memberikan bantuan keuangan kepada perusahaan perkebunan kelapa sawit milik Felda sebesar RM 6,23 miliar atau setara dengan Rp 21,50 triliun. Bantuan ini dikucurkan setelah penyelidikan pemerintah terhadap perusahaan yang kerugian dan utangnya melonjak selama dekade terakhir.

Februari lalu, Straits Times yang mengutip sumber di Malaysia melaporkan bahwa Felda meminta pengembalian investasi lebih dari US$ 500 juta atas investasi pada BWPT sejak Mei 2017. Felda mengakuisisi 37% saham Eagle High milik Rajawali pada saat itu. Pembelian disertai dengan put option atau opsi beli. Opsi ini memungkinkan Felda untuk menjual kembali saham ini dengan harga US$ 505,4 juta, dengan suku bunga tahunan 6%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×