Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembagian dividen menjadi sesuatu yang dinanti oleh pelaku pasar. Dividen seringkali menjadi pemanis bagi pemegang saham khususnya kalangan ritel.
Presiden PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) Teddy Oetomo buka suara terkait rencana pembagian dividen BUKA ke depan. Teddy mengatakan, untuk dapat membagikan dividen, perusahaan harus berkinerja positif terlebih dulu.
Saat ini BUKA sedang berfokus untuk memperbaiki kinerja finansial. Sebab, untuk membagikan dividen, suatu unicorn harus mencetak laba bersih yang positif beberapa kali.
“Jika retained earnings-nya positif, baru diperkenankan membagi dividen. Saat ini kami mencoba untuk men-deliver perfoma terbaik supaya bisa cepat membagikan dividen,” terang Teddy saat menjawab pertanyaan Kontan.co.id saat audiensi bersama media, Kamis (14/10).
Baca Juga: Saham BUKA Makin Jauh dari Harga IPO, Ini Penjelasan Presiden Bukalapak Teddy Oetomo
Mengutip laporan keuangan, kinerja BUKA memang sudah menunjukkan perbaikan. Unicorn yang listing di BEI pada Agustus 2021 ini membukukan pendapatan bersih senilai Rp 863,62 miliar pada semester pertama 2021. Jumlah ini naik 37% dari pendapatan BUKA di periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 641,28 miliar.
Total processing value (TPV) Bukalapak selama kuartal kedua 2021 tumbuh sebesar 56% menjadi Rp 29,4 triliun. Sementara TPV pada semester pertama 2021 tumbuh 54% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya menjadi Rp 56,7 triliun
Pertumbuhan TPV Bukalapak didukung oleh kenaikan jumlah transaksi sebesar 15% dan kenaikan sebesar 34% pada average transaction value (ATV) secara year-on-year (yoy). Mitra Bukalapak adalah penggerak utama pertumbuhan.
TPV Mitra pada kuartal kedua 2021 meningkat sebesar 237% menjadi Rp 14,2 triliun. Sementara di semester pertama 2021, TPV Mitra naik 227% menjadi Rp 23,9 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Baca Juga: IHSG menguat 1,04% ke 6.605 pada akhir sesi I, Kamis (14/10)
Teddy mengatakan, jumlah mitra yang telah terdaftar BUKA saat ini mencapai lebih dari 8 juta mitra. Dalam hal ini, kebanyakan pertambahan mitra UMKM berasal dari pertumbuhan organik.
“Karena mitra kami bergabung setelah melihat tetangganya yang sudah sukses menjadi Mitra sebelumnya. Mereka sendiri yang sign up (mendaftar). Tugas kami adalah bagaimana caranya mereka yang sudah mendaftar bisa ikut bertumbuh, bukan hanya sekadar bergabung,” sambung Teddy.
Ke depan, pertumbuhan Mitra Bukalapak menjadi ladang basah bagi BUKA untuk bertumbuh. Sebab, saat ini jumlah UMKM di Indonesia ditaksir mencapai 64 juta unit.
Baca Juga: Kapitalisasi Pasar Bursa Tembus Rp 8.000 Triliun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News