Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT BW Plantation Tbk (BWPT) akan memperoleh dana segar dari Penawaran Umum Terbatas (PUT) dalam rangka Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Dari aksi tersebut, BWPT akan menggunakan Rp 10,53 triliun untuk mengakuisisi Green Eagle Holdings Pte. Ltd.
Kepala Riset Universal Broker Satrio Utomo menyebut bahwa BWPT mencaplok perusahaan yang nilainya lebih besar dibanding dirinya sendiri. Pada semester satu, aset Grup Green Eagle tercatat Rp 6,95 triliun. Sedangkan, aset BWPT cuma Rp 6,55 triliun.
Dengan isu ini, saham BWPT pun memerah dalam. Harga BWPT ditutup anjlok 24,61% ke posisi Rp 720. Pasalnya, harga eksekusi right issue BWPT berada di bawah harga pasar yakni Rp 390 sampai Rp 411.
"Kalau dari perhitungan saya, harga ekuilibrium baru BWPT Rp 500 sampai Rp 700," ungkapnya.
Satrio mengasumsikan, banyak pemodal membeli BWPT di sekitar harga Rp 1.000. Dengan HMETD 1:6, maka ia menemukan bahwa itulah nilai ekuilibrium baru BWPT.
Lebih lanjut, Satrio menekankan bahwa aturan backdoor listing harus segera meluncur. Pasalnya, Rajawali masuk lewat right issue dengan jumlah besar. Ia menilai ini pun termasuk aksi backdoor listing. Sehingga, Satrio melihat adanya risiko yang berbeda bagi pemegang saham publik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News