kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini indeks saham yang naik paling tinggi dan paling tertekan dari awal tahun


Senin, 01 Maret 2021 / 07:30 WIB
Ini indeks saham yang naik paling tinggi dan paling tertekan dari awal tahun


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham-saham sektor keuangan tengah naik daun. Indeks IDX Sector Financials pun tercatat menguat 12,65% sejak awal tahun atau secara year-to-date (ytd) hingga Jumat (26/2). Penguatan indeks saham sektor finansial ini mengalahkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sejak awal tahun hanya menguat 4,39%.

Alhasil, indeks ini menjadi indeks sektoral dengan penguatan kedua tertinggi setelah indeks sektor teknologi yang menguat 188,79%. Sejumlah saham di sektor finansial pun menguat cukup signfikan, misalkan saja saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) yang melambung 132,56% sejak awal tahun ke level Rp 10.000 per saham. Bahkan, kapitalisasi pasar saham ARTO saat ini sudah berada di atas Rp 100 triliun, tepatnya Rp 108,56 triliun.

Saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) juga menguat 30,67% secara ytd ke level Rp 2.940 per saham. Sama seperti ARTO, kapitalisasi pasar BRIS pun kini sudah di atas Rp 100 triliun, yakni Rp 119 triliun.

Tak ketinggalan, saham PT Bank Bumi Artha Tbk (BNBA) yang meroket 352,38% ke level Rp 1.710 per saham. Saham BNBA memimpin top gainers di indeks saham sektor finansial saat ini.

Baca Juga: IHSG diprediksi melemah, Senin (1/3), saham-saham ini bisa cermati

IDX sector basic materials atau sektor barang baku juga mengalami penguatan yang cukup signfikan. Sektor yang berisikan perusahaan yang menjual produk dan jasa yang digunakan untuk produksi barang final ini menguat 9,06% sejak awal tahun.

Saham penghuni indeks ini seperti PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik 52,9% secara ytd. Selain itu, saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) juga menguat 9,2% ytd. Sedangkan saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) naik 23,5% secara year-to-date.

Sementara itu, indeks IDX Sector Consumers Non-cyclical menjadi indeks sektoral dengan penurunan paling tajam diantara semua indeks. Tecatat, indeks yang berisikan  perusahan barang konsumsi primer (barang konsumsi non-siklus) ini melemah 4,71% sejak awal tahun.

Melansir RTI, sejumlah saham penghuni indeks ini melemah cukup dalam. Saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) misalnya, melemah 14,89% sejak awal tahun. Saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dan anak usahanya, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) juga melemah sejak awal tahun, masing-masing 23,42% dan 26,24%.

Selanjutnya: Indeks IDX sector basic materials menguat 9,06% sejak awal tahun, ini pendorongnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×