kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini faktor yang membuat Indosat (ISAT) mampu cetak laba bersih di semester I-2021


Jumat, 30 Juli 2021 / 07:35 WIB
Ini faktor yang membuat Indosat (ISAT) mampu cetak laba bersih di semester I-2021


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kinerja PT Indosat Tbk (ISAT) di semester 1-2021 cukup mengagumkan. Lihat saja, perusahaan halo-halo ini berhasil mencetak laba bersih di paruh pertama tahun ini, setelah di periode yang sama tahun lalu mengalami rugi bersih.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, Indosat mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 5,59 triliun di akhir Juni lalu. Pada semester I-2020, Indosat masih mengalami rugi bersih Rp 341,1 miliar. 

Keberhasilan Indosat mencetak laba berasal dari keuntungan bersih dari jual dan sewa balik menara yang terjadi di semester pertama ini. Dari pos tersebut, Indosat mendapatkan Rp 6,17 triliun. Sedangkan di tahun lalu, perusahaan tidak mendapatkannya.

Selain itu, kenaikan laba juga ditopang pendapatan Indosat tumbuh 11,4% year-on-year (YoY) menjadi Rp 14,98 triliun dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. 

Chief Executive Officer dan President Director Indosat Agmad Al-Neama menjelaskan, kenaikan pendapatan didorong dari pendapatan seluler yang tercatat tumbuh 11,3% yoy menjadi Rp 12,4 triliun. 

Baca Juga: Inovasi produk premium, Indosat luncurkan IM3 Ooredoo Propaid

Tak hanya itu, Indosat juga mencatat segmen bisnis B2B Enterprise turut menunjukkan kinerja yang kuat. Hal itu lantaran adanya peluang yang muncul termasuk IoT, IT Services, Cloud, dan Security sehingga mendorong pertumbuhan pendapatan 16,5% menjadi Rp 2,65 triliun.

Di samping itu, sampai dengan semester 1-2021, Ahmad bilang bahwa EBITDA Indosat juga tumbuh 24,8% menjadi Rp 6,78 triliun. 

“Kami sampaikan juga bahwa pencapaian ini merupakan EBITDA semester pertama tertinggi dalam tiga tahun terakhir,” jelas dia dalam pemaparan media briefing secara virtual, Kamis (29/7). 

Adapun, pertumbuhan itu disebabkan oleh kombinasi pertumbuhan top line dan efisiensi biaya yang berkontribusi terhadap pertumbuhan 4,8% pada margin EBITDA secara tahunan yang mencapai 45,2% di semester pertama tahun 2021. 

Tak hanya laba bersih dan pendapatan yang tumbuh, di semester pertama ini, Indosat juga mencatat total jumlah pelanggan mencapai 60,3 juta pelanggan. 

“Jumlah itu tercatat meningkat 5,3% yoy, di susul juga pertumbuhan pelanggan data 4G yang tumbuh menjadi 40 juta atau meningkat 29,5% YoY,” ujarnya. 

 

Sementara itu, pendapatan rata-rata per pengguna (ARPU) juga meningkat sebesar 8,2% menjadi Rp 34.000. Ia bilang hal itu didorong oleh pertumbuhan yang kuat dalam lalu lintas data yang naik 40,2% yoy yang turut membantu memberikan pertumbuhan 19% dalam pendapatan data 4G.

Lebih lanjut, pada kuartal 2021, Indosat Ooredoo juga telah mengumumkan peluncuran layanan 5G komersial pertamanya di kota Solo. Ahmad bilang, layanan 5G itu merupakan langkah selanjutnya dalam menghadirkan pengalaman digital kelas dunia kepada masyarakat di Indonesia.

Selanjutnya: Masih negosiasi, merger Indosat Ooredoo dan Tri Indonesia mundur

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×