kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,75   -7,60   -0.82%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini Empat Pilar Utama yang Topang Bisnis Erajaya Swasembada (ERAA) di 2022


Sabtu, 22 Januari 2022 / 11:35 WIB
Ini Empat Pilar Utama yang Topang Bisnis Erajaya Swasembada (ERAA) di 2022


Reporter: Vina Elvira | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten ritel PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) optimistis menyambut tahun 2022. Perusahan pun masih akan fokus mengembangkan empat pilar bisnis utamanya, yakni Erajaya Digital, Erajaya Active Lifestyle, Erajaya Beauty & Wellness, serta Erajaya Fod & Nourishment. 

Wakil Direktur Utama Erajaya Hasan Aula mengatakan, ERAA belum bisa bicara banyak mengenai target pendapatan maupun lana di tahun ini lantaran masih menunggu perampungan proses pembuatan laporan keuangan tahun buku 2021. 

Yang terang dia berharap, membaiknya kondisi ekonomi dan percepatan program vaksinasi sejak tahun lalu, dapat berdampak positif terhadap perekonomian Tanah Air, khususnya untuk sektor ritel yang dijalani ERAA. 

"Confidence masyarakat untuk beraktivitas normal, berbelanja ke pusat perbelanjaan juga diharapkan berangsur kembali normal," ujar Hasan, saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (20/1). 

Baca Juga: Erajaya Swasembada (ERAA) Buka 176 Gerai Hingga Kuartal III-2021

Dia melanjutkan, di samping terus memperkuat bisnis utama di sektor ritel gadget dan ekosistemnya, pada tahun ini ERAA juga akan berupaya mengembangkan sektor ritel lainnya, dengan memanfaatkan pengalaman dan keahlian dari bisnis utama. 

"Ekspansi footprint adalah bagian dari strategi bisnis kami untuk mencapai visi kami menjadi yang terdepan di segmen ritel," jelas Hasan. 

Adapun, hingga akhir kuartal III-2021, Erajaya Group secara total memiliki 1,098 outlet dari berbagai brand.

Terkait realisasi penggunaan belanja modal atau capital expenditure (Capex) di tahun lalu, Hasan bilang bahwa ERAA sudah mengeluarkan dana sebesar Rp 174 miliar selama sembilan bulan tahun 2021. Dana capex itu, utamanya digunakan untuk ekspansi bisnis perusahaan selama periode tersebut.  

"Untuk capex di tahun 2021 masih belum bisa dibagikan sampai perusahaan mengeluarkan hasil kinerja 2021," tuturnya. 

 

Sebagai informasi, hingga kuartal III-2021, ERAA tercatat membukukan penjualan neto sebesar Rp 31,18 triliun. Jumlah ini meningkat dari semula Rp 23,17 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Dari sisi bottom line, Erajaya berhasil meraup laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 719,2 miliar pada kuartal III 2021. Jumlah ini melesat 143,7% dibandingkan raihan pada kuartal III-2020 yang sebesar Rp 295,11 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×