Reporter: Barratut Taqiyyah, Astri Kharina Bangun | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami kendala pada sistem remote trading utama pada transaksi kemarin (27/8). Salah seorang sumber KONTAN yang tak mau namanya disebut sempat membeberkan kronologis kemacetan sistem BEI tersebut.
Pukul 07.00:
BEI mulai bersiap dengan menyalakan dua sistem perdagangan. Namun, kedua sistem tersebut gagal terkoneksi. Setiap setengah jam sekali hingga pukul 08.00, koneksi kedua sistem yakni Jakarta Automated Trading System (JATS)-NexG dengan sistem yang menyebarkan data ke anggota bursa selalu gagal.
Pukul 09.00:
BEI memutuskan untuk menggunakan sistem back up atau Disaster Recovery Centre (DRC).
Pukul 10.00:
Bursa dibuka dengan sistem DRC. Namun permasalahannya, ada sekitar 40 Anggota Bursa (AB) yang tidak pernah ikut uji coba alias mock trading DRC. Sehingga, mereka gagal terkoneksi.
Pukul 10.15:
Koneksi data feed dari DRC mati, namun bursa masih berjalan hingga pukul 11.30. Alhasil, AB tidak dapat mengetahui nasib transaksi yang dilakukan mulai pukul 10.15-11.30, apakah terjadi atau tidak.
Pukul 11.30:
BEI menutup bursa lebih awal setengah jam dari biasanya.
Pukul 11.30-13.30:
Sistem BEI mereset sebagian transaksi yang dilakukan sehingga banyak order yang dibatalkan tanpa persetujuan nasabah.
Pukul 13.30:
Bursa sesi II dibuka kembali dan berjalan normal.
Pukul 15.30:
BEI menutup transaksi perdagangan lebih awal tanpa ada pemberitahuan kepada investor terlebih dahulu.
Terkait kronologis ini, KONTAN berhasil mendapatkan konfirmasi dari Direktur Teknologi dan Informasi BEI Adikin Basirun. Adikin mengakui, gangguan pada sistem perdagangan BEI sudah diketahui sejak pukul 6.30 pagi. Indikasinya, Anggota Bursa tidak memperoleh data perdagangan yang dikimkan Bursa Efek Indonesia (BEI).
Seperti yang sudah disampaikan kemarin, BEI menjelaskan masalah yang terjadi pada koneksi sistem Remote Trading utama BEI. Alhasil, perdagangan BEI dilakukan melalui sistem Disaster Recovery Center (DRC). Perdagangan sesi I diundur menjadi pukul 10.00 waktu JATS-NextG untuk memberi waktu kepada seluruh Anggota Bursa melakukan koneksi ke DRC.
Perdagangan sesi I berjalan normal, namun terjadi masalah pada sistem distribusi data harga saham melalui Data Vendor. Akibatnya, sebagian pelaku pasar yang mendapat informasi dari sistem Data Vendor tidak memperoleh informasi harga saham untuk melakukan perdagangan secara efektif.
Kondisi ini melatarbelakangi BEI mengakhiri sesi I setengah jam lebih awal, yakni pukul 11.30 waktu JATS-NexG.
Masalah tersebut bisa teratasi sehingga sesi II dibuka normal pukul 13.30. Untuk menyediakan waktu yang cukup bagi uji coba solusi permasalah sistem Remote Trading utama melalui mock trading pada hari ini, BEI pun menghentikan perdagangan sesi II 30 nenit lebih awal menjadi pukul 15.30.
Menanggapi keluhan investor, soal adanya order yang tidak tercatat pada pukul 10.15-10.30, Adikin mengatakan salah satu bukti otentik untuk memastikan apakah transaksi tercatat atau tidak ialah data yang tersimpan di server.
"Data daftar hasil transaksi kami kirimkan ke Anggota Bursa. Di situ terlihat apakah status ordernya matched (sesuai). Kalau ya, berarti transaksinya dinyatakan ada (valid)," jelas Adikin, Selasa (28/8).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News