kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Ini dia faktor penggerus Wall Street di NY


Kamis, 31 Januari 2013 / 06:44 WIB
Ini dia faktor penggerus Wall Street di NY
ILUSTRASI. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

NEW YORK. Sebagian besar saham yang diperdagangkan di bursa AS dilanda aksi jual tadi malam (30/1). Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 turun sebesar 0,4% menjadi 1.501,96. Sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,3% menjadi 13.910,42.

Padahal, sehari sebelumnya, kedua indeks acuan AS tersebut sempat mencapai level tertinggi sejak 2007 lalu. Pada transaksi tadi malam, terdapat 6,8 miliar saham yang berpindah tangan. Angka tersebut lebih tinggi 9,5% dari angka rata-rata transaksi tiga bulanan.

Sembilan dari sepuluh sektor pada indeks S&P 500 terlihat melempem. Adapun sektor yang mencatat penurunan paling dalam adalah sektor energi dan sektor industri dengan penurunan masing-masing sebesar 0,6%. Indeks pengembang perumahan merosot 1,3% setelah saham Lennar Corp terpangkas 2,4%.

Saham Facebook Inc juga turun 1,4% setelah membukukan penurunan laba. Sementara itu, saham Amazon.com Inc melompat 4,8% setelah membukukan kenaikan penjualan dan margin operasional di Amerika Utara.

Aksi jual di bursa AS terjadi setelah the Federal Reserve menyatakan pihaknya akan mempertahankan program untuk membeli surat utang setelah secara tidak terduga perekonomian AS mengerucut pada kuartal IV.

"Saat ini, tren underlying di pasar saham memang naik. Namun masalahnya adalah terdapat data negatif ekonomi. The Fed bilang ini masa transisi. Namun, jika data PDB di kuartal IV negatif, sangat sulit mengangkat pasar," papar David Kelly, chief global strategist JPMorgan Funds di New York.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×