Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus mengebut pengerjaan Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Pelabuhan anyar ini akan membantu menyerap muatan di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta.
Analis Kiwoom Sekuritas Sukarno Alatas menilai, hadirnya pelabuhan ini akan menguntungkan emiten otomotif yang memiliki pabrik di wilayah industri seperti PT Astra International Tbk (ASII) dan PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS). Hal ini tentu akan memudahkan kedua emiten ini untuk melakukan kegiatan ekspor.
Untuk diketahui, ASII memiliki pabrik perakitan sepeda motor di Kawasan Industri MM2100, Cikarang. ASII juga memilki pabrik perakitan Karawang & AHM Parts Centre di Kawasan Industri Indotaisei, Kota Bukit Indah, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Sementara Grup Indomobil memiliki pabrik Suzuki Indomobil Sales di Cikarang. “Seharusnya mereka bisa diuntungkan. Karena jaraknya lebih dekat dan efisiensi cost juga,” ujar Sukarno kepada Kontan.co.id, Rabu (23/9).
Baca Juga: Indocement (INTP) akan kecipratan untung dari pembangunan Pelabuhan Patimban
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut Pelabuhan Patimban akan menampung ekspor otomotif Indonesia. Langkah ini diambil karena lokasi Patimban yang dekat dengan sentra industri otomotif, yakni Bekasi, Karawang, dan Purwakarta.
Indonesia pun saat ini tengah menggenjot produksi otomotif. Hingga tahun 2025 mendatang Airlangga menyebut ada tambahan produksi otomotif yang mencapai 2 juta kendaraan.
Hadirnya pelabuhan ini akan berdampak positif bagi emiten produsen ban yang menjadi salah satu komponen pelengkap mobil. PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL), yang memiliki fasilitas proving ground untuk pengetesan ban di Kabupaten Karawang, juga berpotensi mendapat untung dari adanya pelabuhan ini.
Baca Juga: BI Jawa Barat optimis pertumbuhan ekonomi tahun depan akan positif
Sementara itu, Analis Philip Sekuritas Indonesia Anugerah Zamzami Nasr menilai potensi terjadinya pembangunan di sekitar Pelabuhan Patimban akan menguntungkan emiten semen, khususnya PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) sebagai jawara di pasar Jawa Barat. Antonius Marcos, Sekretaris Perusahaan Indocement. Marcos mengatakan, potensi pertumbuhan Pelabuhan Patimban menjadi kawasan ekonomi khusus di utara Jawa Barat akan berdampak positif terhadap penjualan semen INTP di wilayah ini.
Terlebih, produk INTP sudah menguasai wilayah pasar Jawa Barat. INTP mempertahankan pangsa pasar utamanya di wilayah Jawa Barat (termasuk DKI Jakarta) sebesar 46,2% pada semester pertama 2020. “Hingga akhir tahun, market share kurang lebih akan di range yang sama,” ujar Marcos kepada Kontan.co.id, Rabu (23/9).
Baca Juga: Pelaku industri otomotif bakal lakukan relokasi order pasar internasional
INTP belum merevisi proyeksi target penjualan tahun ini, yakni turun di kisaran -5% sampai -7% dari tahun sebelumnya. Sebagai gambaran, volume penjualan INTP pada tahun lalu mencapai 18,1 juta ton. “Sampai sejauh ini kami belum merubah proyeksi penjualan kami karena industri semen masih masuk kategori industri vital yang tetap boleh beroperasi,” sambung Marcos.
Selain emiten semen, Zamzami menilai emiten konstruksi juga akan mengalap berkah dari adanya pelabuhan anyar ini, sebagai efek multiplier pembangunan infrastruktur di sekitar kawasan pelabuhan. Philip Sekuritas Indonesia masih meninjau ulang rekomendasi saham INTP. Namun, target harga konsensus dari penghuni Indeks Kompas100 ini ada di harga Rp 14.500.
Sementara Sukarno mengatakan saham ASII, GJTL, dan IMAS belum direkomendasikan saat ini. Investor pun diimbau untuk wait and see. “Tunggu momentum teknikal dulu karena saat ini dalam tren bearish jangka pendek,” pungkas Sukarno.
Baca Juga: Pelabuhan Patimban beroperasi akhir 2020
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News