Reporter: Astri Kharina Bangun | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pengamat pasar modal Jimmy Dimas Wahyu menilai, pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada semester kedua ini akan berada di kisaran 3.800-4.000.
"Sejauh ini saya melihat belum ada peluang ke bawah lagi (3.800) karena semester pertama kemarin sudah sempat menyentuh 3.600. Itu sudah cukup," ujar Jimmy, akhir pekan lalu.
Penurunan ke level terendah di semester pertama 2012, menurutnya bisa terjadi apabila muncul pemberitaan negatif lagi dari penanganan krisis keuangan di Eropa. Jimmy menjelaskan, masyarakat sedang memonitor perkembangan di Eropa yang belum ada tanda-tanda membaik. Namun, data keuangan AS sudah mulai positif. Ini Bisa jadi sinyal yang bagus bagi IHSG.
Dia menambahkan, sektor consumer goods masih menjadi kunci untuk tetap meraih return menarik di pasar saham. Namun, bukan berarti sektor lain tak patut dilirik. Apa saja saham-saham yang layak dikoleksi semester kedua ini? Berikut ini delapan saham unggulan pilihan pengamat pasar modal Jimmy Dimas Wahyu:
1. Saham PT Astra International Tbk (ASII)
Sebagai salah satu perusahaan di Indonesia yang kinerjanya sangat bagus, menurut Jimmy ASII layak diprioritaskan dalam portofolio. Apalagi, saham yang merupakan market leader ini selalu jadi langganan para investor institusi besar (big funds). "Ditambah lagi, setelah stock split trend harganya meningkat," kata Jimmy, akhir pekan lalu.
2. Saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR)
Tren kenaikan blue chip saham consumer goods ini diperkirakan masih terus berlanjut. Barang-barang konsumsi selalu dibutuhkan masyarakat sekalipun di tengah kondisi krisis ekonomi. Baik itu produk makanan/minuman, produk mandi, sampai deterjen.
3. Saham PT Mitra Adi Perkasa Tbk (MAPI)
Sama dengan UNVR, gerak saham MAPI pun terus menanjak sepanjang semester pertama. Secara fundamental, Jimmy menilai, MAPI punya kekuatan untuk memperlihatkan kinerja keuangan yang positif dengan semakin meningkatnya tingkat pendapatan dan jumlah masyarakat kelas menengah.
Seperti diketahui, MAPI memegang lisensi penjualan untuk beberapa waralaba dan merek dagang internasional. Sebut saja, Starbucks, Burger King, Zara, dan Planet Sports. Selama kebutuhan gaya hidup kelas menengah ke atas untuk merek-merek tersebut mash tinggi, maka kinerja MAPI pun masih akan kinclong.
4. Saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN)
Jimmy mengatakan, industri pakan ternak dan makanan olahan ayam masih menjadi sektor yang berpotensi tumbuh tahun ini.
5. Saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR)
Seiring dengan bertambahnya trafik jalan tol, pendapatan JSMR pun akan ikut terkerek.
6. Saham PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL)
Menurut Jimmy, pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor yang terus meningkat, akan ikut mendorong produksi ban Gajah Tunggal.
7. Saham PT Harum Energy Tbk (HRUM)
Harga saham pertambangan ini memang menurun karena pengaruh turunnya harga komoditas. Permintaan terhadap produk pertambangan belum begitu tinggi karena ada masih ada perlambatan ekonomi di China, Eropa, dan AS. Jimmy memperkirakan, momen kebangkitan pertambangan akan mulai tampak tahun depan. Penurunan harga ini perlu dimanfaatkan dengan masuk di harga rendah.
"HRUM sudah cukup murah di sektor pertambangan. Ditambah lagi, manajemen perusahaan ini solid. Itu juga jadi salah satu kunci memilih saham," kata Jimmy.
8. Saham PT Trada Maritime Tbk (TRAM)
Emiten perusahaan perkapalan ini menurut Jimmy dari segi fundamental terbilang bagus di samping bisnis yang masih menjanjikan di sektor pengangkutan gas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News