kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Ini dampak rencana pembukaan bioskop ke emiten pengelola mal


Kamis, 27 Agustus 2020 / 16:17 WIB
Ini dampak rencana pembukaan bioskop ke emiten pengelola mal
ILUSTRASI. Simulasi pembukaan bioskop di masa pandemi. Beroperasinya bioskop ini diproyeksi bisa meningkatkan kunjungan ke pusat perbelanjaan.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah dalam waktu dekat bakal memberikan izin pembukaan bioskop. Kembali beroperasinya bioskop ini diproyeksi bisa meningkatkan kunjungan ke pusat perbelanjaan.

Analis Sucor Sekuritas Joey Faustian menilai, pembukaan bioskop dapat mendorong tingkat pengunjung ke mal. Menurut dia, ini akan menjadi sentimen positif untuk saham emiten pengelola mall dalam jangka waktu yang pendek.

Hanya saja, dia melihat efek terhadap kinerja keuangan emiten properti pengelola mal masih sangat minim. "Karena selama pemerintah membatasi kapasitas pengunjung mal sebesar 50% dari kapasitas normal, maka emiten pengelola mal pasti akan tetap memberikan diskon rental fee sebesar 50% juga," kata Joey, Kamis (27/8).

Baca Juga: Bioskop kembali buka, Pondok Indah Mall harapkan pengunjung mal meningkat

Selain kabar bioskop bakal kembali dibuka, sambungnya, ada sejumlah sentimen positif untuk saham emiten pengelola mal. Misalnya saja pelonggaran PSBB yang dapat meningkatkan kapasitas kunjungan mal, selanjutnya peresmian vaksin untuk penggunaan secara massal juga dapat menjadi katalis positif.

Tak hanya itu, pencapaian marketing sales yang cukup baik di sisa tahun 2020 serta didukung oleh banyaknya produk baru yang diluncurkan dan strategi pemasaran pun menjadi sentimen positif untuk emiten.

Berdasarkan data Kontan, sepanjang paruh pertama tahun ini PT Ciputra Development Tbk (CTRA) mencatat pendapatan pra-penjualan (marketing sales) Rp 2 triliun. Sedangkan marketing sales PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) di semester satu tahun ini tercatat mencapai sekitar Rp 500 miliar.

Baca Juga: Ingat! Saat bioskop kembali beroperasi, tiket hanya bisa dipesan secara daring

Secara keseluruhan, bagi Joey prospek emiten pengelola mal masih kurang baik sampai tutup tahun 2020. "Karena diskon rental dan service charge pasti akan tetap diberikan selama PSBB transisi," tambah Joey.

Akan tetapi, diaa memprediksi kondisi emiten pengelola pusat perbelanjaan akan membaik di tahun 2021 dengan harapan angka penyebaran virus corona sudah mencapai puncak dan vaksin Covid-19 sudah distribusikan. Dia bilang sejumlah saham pengembang properti seperti PWON, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), dan CTRA masih menarik untuk diakumulasi.

Joey merekomendasikan pelaku pasar untuk buy saham BSDE dengan target harga Rp 960 per saham, CTRA dengan target harga Rp 1.000 per saham, PWON dengan target harga Rp 550 per saham, dan SMRA dengan target harga Rp 850 per saham.

Pada perdagangan Kamis (27/8) saham BSDE stagnan di harga Rp 780 per saham, CTRA melesat 1,32% ke harga Rp 770 per saham, PWON terkoreksi 0,95% ke harga Rp 418 per saham, kemudian SMRA naik hingga 2,40% ke harga Rp 640 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×