kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.755   0,00   0,00%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Ini Daftar Diversifikasi Bisnis United Tractors (UNTR) ke Segmen Non-Batubara


Rabu, 09 Agustus 2023 / 21:14 WIB
Ini Daftar Diversifikasi Bisnis United Tractors (UNTR) ke Segmen Non-Batubara
ILUSTRASI. United Tractors (UNTR) semakin serius mengembangkan bisnis non-batubara, khususnya bisnis energi hijau.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT United Tractors Tbk (UNTR) semakin serius mengembangkan bisnis non-batubara, khususnya bisnis energi hijau. Terbaru, UNTR melalui Perusahaan terkendalinya yakni Energia Prima Nusantara (EPN), mengakuisisi sebanyak 680.000 saham Supreme Energy Sriwijaya.

Pada 7 Agustus 2023, Energia Prima Nusantara telah menandatangani perjanjian pengambilan bagian dengan PT Supreme Energy. Berdasarkan perjanjian tersebut, Supreme Energy Sriwijaya akan mengeluarkan sebanyak 680.000 saham baru atau setara dengan 40,47% dari total saham yang dikeluarkan oleh Supreme Energy Sriwijaya kepada Energia Prima Nusantara. Total akuisisi ini bernilai Rp 634,94 miliar atau US$ 42,32 juta.

Akuisisi Supreme Energy Sriwijaya ini menambah daftar panjang geliat UNTR mencari peluang bisnis di sektor non-batubara. Sebelumnya, masih melalui PT Energia Prima Nusantara, UNTR resmi menambah kepemilikan saham di PT Arkora Hydro Tbk (ARKO), operator Pembangkit Listrik Mini Hydro (PLTMH). Sehingga, total kepemilikan Grup Astra melalui UNTR di Arkora Hydro bertambah menjadi sebesar 31,49%.

Salah satu mega proyek ARKO saat ini adalah pengembangan proyek pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dengan kapasitas 50 megawatt (MW).

Baca Juga: Ini Profil Supreme Energy Sriwijaya, Perusahaan Geothermal yang Diakuisisi UNTR

Kemudian, masih melalui PT Energia Prima Nusantara, UNTR mendirikan anak perusahaan baru yang bernama PT Pertiwi Nusantara Raya pada 31 Juli 2023.Nantinya, Pertiwi Nusantara Raya akan melakukan kegiatan usaha sebagai perusahaan subinduk pada anak-anak perusahaan dari UNTR, yang bergerak pada kegiatan usaha pengelolaan kehutanan, pelestarian lingkungan dan jasa lingkungan.

Sekretaris Perusahaan United Tractors Sara K. Loebis mengatakan, kegiatan Pertiwi Nusantara Raya dalam pengelolaan hutan dan pelestarian lingkungan adalah untuk memaksimalkan serapan karbon dan mendukung upaya offset carbon grup United Tractors. Hal ini sejalan dengan aspirasi keberlanjutan 2030 dan transisi menuju Net Zero.

“Jadi Pertiwi Nusantara Raya bukan untuk kegiatan usaha,” kata Sara kepada Kontan.co.id, Jumat (4/8). Namun, Sara belum bisa mengungkapkan wilayah/hutan mana yang nantinya akan dikelola oleh Pertiwi Nusantara Raya.

Baca Juga: United Tractors (UNTR) Mengakuisisi Perusahaan Panas Bumi, Segini Nilainya

Selain bisnis hijau, UNTR juga aktif menjelajah peluang bisnis di sektor pertambangan nikel. Pada Desember 2022, UNTR resmi merambah bisnis tambang nikel melalui perusahaan terkendalinya yakni PT Danusa Tambang Nusantara (DTN), dengan mengambil alih dua perusahaan di sektor nikel, yakni PT Stargate Pasific Resources yang bergerak di bidang tambang mineral nikel dan PT Stargate Mineral Asia yang bergerak di bidang smelter nikel. Nilai keseluruhan atas transaksi adalah US$ 271,82 juta atau setara dengan Rp 4,27 triliun.

Kemudian, pada Juni 2023, UNTR melakukan share subscription agreement (SSA) pengambilan 19,99% kepemilikan saham di Nickel Industries Limited (NIC), Perusahaan nikel yang tercatat di Australian Securities Exchange Ltd (ASX).

Pengambilalihan ini dilakukan melalui anak perusahaan yang seluruh saham yang dimiliki UNTR, yakni Danusa Tambang Nusantara. Berdasarkan share subscription agreement, Nickel Industries Limited akan menerbitkan sejumlah 857 juta saham biasa baru kepada Danusa Tambang dengan harga US$ 1,10 per saham dengan total investasi sebesar US$ 943 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×