kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Ini alasan surat utang korporasi Rp 20 triliun batal terbit tahun ini


Selasa, 21 Agustus 2018 / 19:33 WIB
Ini alasan surat utang korporasi Rp 20 triliun batal terbit tahun ini
ILUSTRASI. Uang rupiah


Reporter: Dimas Andi | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penerbitan surat utang korporasi terancam stagnan hingga akhir tahun ini. Potensi tersebut muncul setelah PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mengumumkan terdapat Rp 20 triliun emisi surat utang korporasi yang batal terbit di tahun ini.

Direktur Utama Pefindo, Salyadi Saputra mengatakan, saat ini pihaknya telah menerima mandat pemeringkatan efek surat utang korporasi yang belum dicatatkan sebesar Rp 70 triliun. Namun, Rp 20 triliun di antaranya dinyatakan akan tertunda penerbitannya di tahun ini. Dari jumlah tersebut, Rp 15 triliun di antaranya berupa surat utang jangka menengah alias Medium Term Notes (MTN).

Dia beralasan, penundaan tersebut akibat emiten-emiten yang bersangkutan memiliki peringkat utang yang kurang ideal atau bukan di kisaran idA serta baru pertama kali menerbitkan instrumen surat utang. Ditambah lagi, beberapa bulan terakhir Bank Indonesia terus melakukan kebijakan kenaikan suku bunga acuan hingga mencapai 5,5%. Alhasil, beban pembiayaan bunga MTN oleh emiten-emiten tersebut menjadi lebih berat.

“Kalau emiten yang biasa menerbitkan surat utang dan punya peringkat bagus tidak jadi masalah kendati pasar belum stabil,” kata Salyadi ketika dihubungi Kontan.co.id, Selasa (21/8).

Dengan hasil itu, di atas kertas masih ada Rp 50 triliun surat utang yang berpotensi terbit lewat mandat Pefindo.

Namun, Salyadi bilang, jumlah emisi surat utang yang berpotensi batal terbit di tahun ini masih bisa berubah. “Sisa mandat Rp 50 triliun ini belum terbit di pasar dan masih dalam proses pemeringkatan, sehingga belum bisa dipastikan apakah jadi terbit atau tidak,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×