Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sucor Sekuritas optimistis kinerja PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) di tahun ini masih prospektif. Katalis positif datang dari nikel yang merupakan salah satu komoditas unggulan bagi ANTM.
Senior Equity Analyst Sucor Sekuritas Hasan Barakwan mengatakan, permintaan bijih nikel dari dalam negeri diperkirakan meningkat dalam waktu dekat. Menerawang pada tahun ini dan tahun depan, Sucor Sekuritas meyakini permintaan bijih nikel akan meningkat secara signifikan di tengah pertumbuhan yang signifikan dari perkembangan industri nickel pig iron (NPI) Indonesia.
Indonesia diperkirakan menambah sekitar 120 juta ton kapasitas produksi NPI pada tahun 2021-2022. Produksi nikel olahan yang sangat besar di Indonesia ini membawa kabar positif bagi penambang nikel seperti ANTM, karena mereka tidak dapat lagi menjual biji nikel ke pasar ekspor.
Dengan adanya katalis positif ini, Sucor Sekuritas menaikkan proyeksi volume penjualan bijih nikel ANTM untuk 2021 dan 2022, masing-masing naik sebesar 25% dan 20%, yakni 5 juta ton dan 6 juta ton.
Baca Juga: Berambisi kembangkan industri baterai EV, ini permintaan insentif dari BUMN
Hasan melanjutkan, katalis menarik lainnya datang dari rencana pemerintah untuk membangun smelter nikel terbesar. Ini dilakukan karena potensi sumber daya yang besar serta untuk mendukung proyek mobil listrik nasional. Untuk itu, pemerintah berperan aktif dalam mengelola industri pertambangan dan pengolahan smelter nikel.
Dalam hal ini, ANTM akan menjadi penerima manfaat utama dengan investasi nikel yang diperkirakan akan berbondong-bondong datang ke tanah air. Karena setiap smelter nikel membutuhkan bijih nikel, di sisi lain ANTM , anggota indeks Kompas100 ini, memiliki cadangan bijih nikel yang melimpah dan mampu mendukung gelombang positif dari banyaknya smelter nikel di Indonesia.
Dengan mempertimbangkan volume penjualan biji nikel yang lebih tinggi tahun ini, Sucor Sekuritas pun mengerek proyeksi kinerja ANTM tahun ini.
Pendapatan ANTM di 2021 diproyeksi capai Rp 24,03 triliun, naik 1,2% dari proyeksi lama. Sedangkan untuk tahun 2022, pendapatan perusahaan pelat merah ini mencapai Rp 26,09 triliun, naik 2,5% dari proyeksi lama.
Sementara laba bersih perusahaan pelat merah ini pada tahun ini diperkirakan menyentuh Rp 1,35 triliun atau naik 17,9% dari proyeksi sebelumnya.
Sementara untuk tahun depan, laba bersih ANTM diperkirakan menyentuh Rp 1,94 triliun atau dikerek 32,9% dari proyeksi sebelumnya.
Sucor Sekuritas juga mempertahankan rekomendasi beli bagi saham emiten pelat merah ini dengan target harga yang lebih tinggi, yakni Rp 3.900.
Risiko dari rekomendasi ini termasuk namun tidak terbatas pada harga nikel yang lebih rendah, volume penjualan yang lebih rendah, dan pengetatan pembatasan operasional karena pandemi.
Baca Juga: Simak realisasi produksi dan penjualan Aneka Tambang (ANTM) sepanjang 2020
Sebelumnya, Vice President Corporate Secretary Aneka Tambang Kunto Hendrapawoko bilang, seiring dengan kenaikan harga nikel saat ini, ANTM terus berupaya meningkatkan capaian produksi dan penjualan komoditas nikel. Hal ini diharapkan dapat mencatatkan kinerja yang lebih baik di akhir tahun 2021 ini.
“Kami optimis, kinerja komoditas bisnis nikel ANTM akan tetap optimal di tahun 2021 melalui evaluasi yang selektif dan cermat dengan mengedepankan skala prioritas dalam penyusunan rencana belanja modal,” terang Kunto kepada Kontan.co.id, belum lama ini.
Selanjutnya: Mayoritas volume penjualan komoditas ANTM menurun, simak rekomendasi sahamnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News