kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini alasan, Maybank Kim Eng menyarankan jual saham Bank Central Asia (BBCA)


Senin, 08 Juni 2020 / 07:00 WIB
Ini alasan, Maybank Kim Eng menyarankan jual saham Bank Central Asia (BBCA)


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Maybank Kim Eng menyarankan jual saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Semula analis Maybank Kim Eng merekomendasikan hold saham BBCA. 

Tak hanya itu analis Maybank Kim Eng, Rahmi Marina dalam riset 4 Juni 2020 juga memangkas target harga BBCA menjadi Rp 23.200 per saham dari target sebelumnya Rp 28.900 per saham. 

Baca Juga: Saham BBCA makin cantik, harta pemilik Grup Djarum kembali naik

Rahmi dalam riset beralasan, prospek return on equity (ROE) BBCA akan lebih rendah dibandingkan sebelumnya yakni di 17%. Maybank Kim Eng menghitung ROE BCA tahun ini akan di 13,7%. Dia menyebut dengan harga saat ini, pelaku pasar mengantisipasi ROE bisa melebihi 22% dalam 12 bulan ke depan. "Target tersebut terlalu agresif bahkan tanpa adanya pandemi virus corona," pendapat dia.

Belum lagi, margin bunga bersih alias net interest margin (NIM) BBCA akan menurun akibat biaya kredit terimbas Covid 19 bisa membebani. "Kami memangkas pertumbuhan kredit BCA di tahun 2020 sebesar 100 bps menjadi 7,1% secara tahunan. Ini sebagai kompensasi bahwa manajemen akan lebih fokus pada kualitas kredit," ujar Rahmi. 

Berdasarkan estimasi terbaru, 30% kredit perlu direstrukturisasi atas perlambatan ekonomi. Pertumbuhan yang lebih lemah, Rahmi memperkirakan, NIM akan turun menjadi 5,7% dari tahun 2019 sebesar 6,2%. 

Baca Juga: Begini strategi sejumlah perbankan dalam menopang likuiditas di masa pandemi

Rahmi memperkirakan, di luar potensi restrukturisasi akan ada kenaikan NPL BBCA sebesar 1,9% di tahun 2020 atau naik 1,3% di tahun 2019. "Ini akan mendorong biaya kredit di tahun 2020 menjadi 2% dari tahun 2019 sebesar 1,4%," terang dia. 

Hingga akhir 2020, Rahmi menargetkan laba bersih BBCA hanya akan sebesar Rp 24,55 triliun turun dari tahun 2019 sebesar Rp 28,56 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×