Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - Nama-nama seperti PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) memberikan imbal hasil yang paling menarik. Hal ini tercermin dari return on equity (ROE) yang jauh di atas suku bunga.
Namun, yang juga menjadi perhatian adalah, dari 10 nama emiten dengan ROE terbaik, tidak ada satu nama pun yang berasal dari sektor properti.
Hal ini disebabkan oleh model bisnis yang berbeda dari masing-masing emiten. LPPF misalnya.
Perusahaan memiliki keunggulan kebutuhan belanja modal atau capital expenditure (capex) yang lebih ringan. Hanya butuh sekitar Rp 30 miliar hingga Rp 40 miliar untuk membuka sebuah toko, LPPF bisa menghasilkan laba Rp 10 miliar hingga Rp 20 miliar per tahun dari satu toko. "Jadi, hanya butuh dua tahun untuk balik modal dari satu toko," ujar analis NH Korindo Sekuritas Bima Setiaji kepada KONTAN, Selasa (22/8).
Sebesar 65% dari barang yang dijual LPPF juga merupakan barang konsinyasi, sehingga tidak membutuhkan modal yang besar untuk membeli stok barang.
Beda halnya dengan sektor properti. Modal bisnisnya tidak semurah bisnis ritel. Laba yang diperoleh juga tidak sepenuhnya langsung masuk ke kantong pengembang, tapi sebagiannya juga ada yang dijadikan modal untuk menambah landbank. "Karena capex emiten ritel tidak sebesar sektor properti, maka tidak perlu banyak laba ditahan sehingga ekuitasnya tetap," jelas Bima. Posisi ekuitas ini yang akan menentukan besar kecilnya ROE.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News