kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini alasan Gunung Raja Paksi (GGRP) yakin cetak laba di tahun 2021


Rabu, 01 Desember 2021 / 07:20 WIB
Ini alasan Gunung Raja Paksi (GGRP) yakin cetak laba di tahun 2021


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Gunung Raja Paksi  Tbk (GGRP) makin yakin bisa mencetak kinerja ciamik di tahun 2021. Bahkan, perusahaan pun optimistis dapat mencatatkan laba bersih di akhir tahun ini.

Fedaus, Direktur Public Relation Gunung Raja Paksi mengatakan, kinerja GGRP terbantu oleh harga jual baja yang naik. Selain itu, emiten produsen baja ini juga turut melakukan efisiensi di internal perusahaan.

Bottom line akan lebih baik, kami optimistis,” terang Fedaus kepada Kontan.co.id, Selasa (30/11).

Namun, untuk saat ini, perusahaan masih menghitung proyeksi laba bersih tahun ini. Namun yang jelas, kinerja Gunung Raja Paksi cukup moncer setidaknya per kuartal ketiga 2021.

Asal tahu saja, hingga kuartal III-2021, GGRP sukses mencetak laba bersih sebesar US$ 40,20 juta. Hal ini berbanding terbalik dari kinerja di periode yang sama tahun lalu, di mana Gunung Raja Paksi menderita kerugian hingga US$ 14,95 juta.

Baca Juga: Gunung Raja Paksi (GGRP) jadi salah satu pabrik baja pertama yang beli kredit karbon

Kinerja positif tersebut tidak lepas dari penetrasi pasar yang dilakukan Gunung Raja Paksi yang akhirnya mendongkrak penjualan perusahaan.

Penjualan bersih GGRP dalam sembilan bulan pertama 2021 mencapai US$ 502,4 juta. Angka tersebut naik 7,46% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang sebesar US$ 467,5 juta.

Gunung Raja Paksi juga berhasil melakukan sejumlah efisiensi. Tercermin dari beban pokok penjualan yang menurun cukup signifikan di tengah penjualan yang meningkat. Beban pokok penjualan turun 5% dari US$ 452,1 pada periode yang sama tahun sebelumnya menjadi US$ 431,4 juta pada kuartal III-2021.

Fedaus menyebut, proyeksi membaiknya bottom line GGRP juga tidak terlepas dari transformasi bisnis yang dilakukan sejak perusahaan ini melakukan initial public offering (IPO) pada 2019. Keberhasilan transformasi ini terlihat dari membaiknya kinerja GGRP dari tahun ke tahun.

Pada 2019, GGRP menanggung kerugian hingga US$ 20,77 juta. Pada 2020, GGRP pun masih mengalami kerugian namun mulai melandai menjadi US$ 8,95 juta. Fedaus meyakini, buah manis transformasi bisnis ini akan terasa mulai 2021 dan seterusnya.

 

Dia tidak menampik, penyebaran virus Covid-19 varian baru bisa saja berdampak kepada perekonomian, yang bermuara pada pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), yang pada akhirnya akan mengganggu proses distribusi dan produksi

Namun, dia meyakini, dengan penjagaan yang ketat di pintu masuk (border) dalam negeri, varian baru ini tidak akan masuk ke tanah air. Dari internal, GGRP juga menerapkan protokol kesehatan yang ketat dalam proses produksi. Ditambah, hampir 90% karyawan GGRP sudah divaksinasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×