kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini alasan Bhakti Agung (BAPI) tertarik kembangkan kawasan hunian di Rangkasbitung


Kamis, 02 Desember 2021 / 08:10 WIB
Ini alasan Bhakti Agung (BAPI) tertarik kembangkan kawasan hunian di Rangkasbitung


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bhakti Agung Propertindo Tbk (BAPI) tertarik untuk mengembangkan kawasan hunian di Rangkasbitung, Lebak, Banten. Perusahaan ini melihat, prospek properti di daerah ini cukup menjanjikan seiring pembangunan infrastruktur seperti jalan tol.

Direktur Utama Bhakti Agung Propertindo Umar Setiabudi mengungkapkan, pembangunan infrastruktur seperti Jalan Tol Serang-Panimbang bakal mempercepat pertumbuhan di wilayah tersebut.

Saat ini BAPI tengah melakukan penjajakan dan pra-design untuk pembuatan kawasan hunian di daerah Rangkasbitung dengan luas tanah sekitar 70 hektare (ha).

Sayangnya, Umar masih belum membeberkan secara detail mengenai tahapan pembangunan serta kebutuhan investasi untuk proyek tersebut.

"Kami menunggu momen daripada pertumbuhan wilayah tersebut, yang sekarang ini semakin tumbuh pesat," ujar Umar dalam paparan publik secara virtual, Rabu (1/12).

Baca Juga: Realistis, Bhakti Agung (BAPI) targetkan pendapatan tahun 2020 hanya Rp 10,9 miliar

Sementara itu, BAPI sekarang ini masih fokus pada proyek Green Cleosa Apartment, yang berada di Sudimara Barat, Tangerang. Sembari menunggu pemulihan ekonomi dan daya beli masyarakat, Umar menekankan BAPI belum berkonsentrasi untuk menggarap proyek lainnya.

Fokus BAPI masih diarahkan untuk menyelesaikan pembangunan Green Cleosa Apartment tahap I. "Kami belum melakukan action berikutnya, sambil menunggu juga pergerakan daya beli masyarakat," sambung Umar.

Jika dilihat dari laporan keuangan yang dipublikasi di Bursa Efek Indonesia, kinerja BAPI sepanjang Januari-September 2021 tidak begitu menggembirakan. Hingga kuartal ketiga, BAPI mencatatkan penjualan sebesar Rp 4,01 miliar atau merosot 2,43% dibandingkan periode yang sama tahun 2020.

Meski beban pokok penjualan ikut turun 2,13% menjadi Rp 2,75 miliar, namun beban usaha BAPI menanjak 15,61% menjadi Rp 5,48 miliar. Alhasil, rugi neto periode berjalan BAPI terdongkrak menjadi Rp 4,32 miliar atau naik 21,69% dibandingkan periode September 2020.

 

Umar mengklaim, penurunan kinerja pada pembukuan ini juga disebabkan oleh adanya Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 72. "(Hasil di laporan keuangan) ada juga dampak dari penerapan PSAK 72," sebutnya.

Sayangnya, Umar tidak memberikan gambaran mengenai proyeksi raihan penjualan dan laba/rugi BAPI hingga tutup tahun 2021.

Sedangkan untuk meningkatkan penjualan pada proyek Green Cleosa Apartment, BAPI bakal merekrut dan mengoptimalkan tenaga sales kompeten di bidang properti serta bekerjasama dengan agen properti, termasuk gencar melakukan periklanan secara online.

Di sisi lain, BAPI pun sedang melakukan komunikasi intensif untuk restrukturisasi pinjaman kepada Bank BTN.

"Sehingga kami bisa mendapatkan kelonggaran di dalam pengembalian pinjaman, akibat pandemi yang berkepanjangan, yang berpengaruh pada perseroan. Dengan begitu tidak membebani perusahaan lebih besar lagi," pungkas Umar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×