kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini alasan BEI masih gembok saham HOTL dan ALTO


Jumat, 06 Juni 2014 / 16:40 WIB
Ini alasan BEI masih gembok saham HOTL dan ALTO
ILUSTRASI. Di sepanjang 2022, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengeluarkan 22 izin usaha kepada perusahaan pergadaian. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) belum juga membuka gembok suspensi saham PT Saraswati Griya Lestari Tbk (HOTL) dan PT Tri Banyan Tirta Tbk (ALTO). Padahal, masing-masing manajemen sudah memberikan penjelasan terkait surat utang yang tidak dilaporkan kepada otoritas.

Hoesen, Direktur Penilaian Perusahaan BEI mengatakan, suspensi akan dibuka jika penjelasan HOTL dan ALTO dinilai sudah selesai dan jelas.

"Mereka harus menjelaskan surat utang itu dalam laporan keuangan 2013, sampai sekarang mereka belum menyerahkannya," ujarnya, Jumat (6/6).

BEI telah menyetop perdagangan saham HOTL dan ALTO sejak 2 Mei 2014. Otoritas bursa telah menemukan adanya promissory note (PN) dan medium term note (MTN) yang diterbitkan atas nama kedua perusahaan, namun perseroan tidak melaporkannya di laporan keuangan.

Alasan kedua manajemen adalah, dana hasil penerbitan tidak digunakan manajemen. Melainkan, dipakai oleh induk usaha masing-masing emiten yang merupakan penerbit aseli. Adapun, induk usaha HOTL yang menggunakan dana itu adalah PT Tiara Global Propertindo.

Sedangkan, induk usaha ALTO yang dimaksud adalah PT Wahana Bersama Nusantara. Total PN HOTL yang diterbitkan hingga akhir 2013 sebesar Rp 33,46 miliar. Sedangkan per akhir April 2014 total outstanding sebesar Rp 33,36 miliar.

Adapun, total PN dan MTN atas nama ALTO per akhir Desember 2013 sebesar Rp 326,14 miliar. Per akhir Maret 2014 menyusut menjadi Rp 218,38 miliar, dan per akhir April 2014 tersisa Rp 164,41 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×