kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ingin lunasi utang individual, Hanson International (MYRX) tawarkan dua opsi


Kamis, 20 Februari 2020 / 20:04 WIB
Ingin lunasi utang individual, Hanson International (MYRX) tawarkan dua opsi


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengembang properti PT Hanson International Tbk (MYRX) menawarkan dua opsi penyelesaian utang kepada para kreditur individual atau pemilik short term borrowing. Pertama adalah opsi asset settlement dan yang kedua adalah opsi konversi utang menjadi saham (debt to equity swap).

Dalam surat tanggal 20 Februari 2020 yang ditujukan kepada seluruh kreditur individual, Hanson menyatakan bahwa opsi asset settlement tidak dapat langsung diterima dan dinikmati oleh para pemberi pinjaman. Pasalnya, penyelesaian aset ini memakan waktu minimum dua tahun sampai serah terima.

Baca Juga: Tersangkut saham gorengan, ini cara Kejagung klarifikasi rekening efek yang diblokir

Selain itu, dalam surat Hanson tanggal 19 Februari 2020 (sebelum revisi), opsi asset settlement agak tidak memungkinkan dilakukan karena tanah-tanah yang menjadi aset Hanson masih belum terverifikasi dengan baik dan ada beberapa yang disita oleh Kejaksaan Agung. Harga tanah atau kavling tersebut juga dirasa kurang menguntungkan kreditur.  

Oleh karena itu, Hanson menawarkan opsi lain, yakni konversi utang menjadi saham (debt to equity swap). "Di mana menurut pandangan perseroan, pilihan kedua tersebut ialah opsi yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih efisien karena penyelesaian dengan cara tersebut lebih likuid dan dapat diperoleh langsung," tulis MYRX dalam surat yang ditandatangani oleh Direktur dan Sekretaris Perusahaan MYRX Rony Agung Suseno, Kamis (20/2).

Baca Juga: Gagal selesaikan utang dengan aset, MYRX tawarkan debt equity swap

Konversi utang menjadi saham tersebut dapat dilakukan melalui proses penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau biasa dikenal dengan private placement. Meksipun begitu, opsi ini baru bisa dijalankan apabila mendapat persetujuan dari mayoritas kreditur individual. Menurut Hanson opsi kedua ini diperoleh setelah melakukan diskusi dan meminta saran dari berbagai pihak termasuk pihak otoritas.

Hanson meyakini, konversi ini adalah opsi yang paling adil untuk kreditur karena harga saham MYRX berada di titik terendah dan tidak akan turun lagi, yakni Rp 50 per saham. "Bilamana opsi konversi utang ke saham menjadi opsi kreditur, maka posisi keuangan akan menjadi lebih baik sehingga harga saham dapat naik dan capital gain juga bisa didapatkan oleh pemegang saham baru tersebut," tulis MYRX.

Sebagai informasi, per 25 Oktober 2019, nilai pinjaman jangka pendek perseorangan MYRX tersebut mencapai Rp 2,54 triliun dengan bunga pinjaman Rp 131,13 miliar yang berasal dari 1.197 pihak. Pinjaman ini memiliki jatuh tempo yang bervariasi, mulai dari Oktober 2019 hingga Oktober 2020.

Baca Juga: Saham Rimo International (RIMO) disuspensi BEI mulai Selasa (11/2) siang

Perjanjian bilateral antara MYRX dengan pemberi pinjaman individual ini menawarkan bunga pinjaman 9%-12% dengan tenor di bawah satu tahun. Pinjaman ini tidak bisa diperjualbelikan dan tidak bisa diperdagangkan.

Sebelumnya, berdasarkan pemberitaan Kontan.co.id, 8 November 2019, MYRX menyatakan, untuk membayar pokok serta bunga pinjaman tersebut, MYRX akan menggunakan dana dari hasil penjualan unit rumah yang sudah lama MYRX kembangkan, yaitu proyek Citra Majaraya, Forest Hill, dan Pacific Millenium City.

Baca Juga: Kejagung sita 41 kamar apartemen diduga milik Benny Tjokro, sebagian berpenghuni

"Serta penjualan tanah yang kami anggap menguntungkan di luar proyek Citra Maja Raya, Forests Hill, dan Pacific Millenium City. Kami komitmen tidak sampai ada yang gagal bayar," ucap Rony, Jumat (8/11). Jika tidak bisa melunasinya secara tunai, perusahaan ini sudah menyiapkan opsi berupa penggantian dengan aset perumahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×