Reporter: Nur Qolbi | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas dunia berpotensi melemah pada perdagangan Kamis (16/2). Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memprediksi, kisaran pergerakannya kemungkinan ada di US$ 1.810,30-US$ 1.862,60 per ons troi.
Dalam perdagangan pasar Eropa pukul 20.10 WIB, harga emas dunia berada di level di US$ 1.835,20 per ons troi. Harga emas stabil di dekat posisi terendah satu bulan terakhir karena data inflasi konsumen Amerika Serikat (AS) Januari 2023 tidak sesuai harapan.
Inflasi konsumen AS Januari 2023 tercatat sebesar 6,4% year on year (YoY), lebih tinggi dari perkiraan ekonom 6,2% dan tak jauh berbeda dari inflasi Desember 2022 yang sebesar 6,5% yoy.
Berdasarkan laporan Departemen Tenaga Kerja AS yang dirilis Selasa (14/2), inflasi tersebut disebabkan oleh kenaikan harga tempat tinggal, gas, dan bahan bakar.
Menurut Ibrahim, angka-angka ini menunjukkan bahwa inflasi terbukti sulit dijinakkan, bahkan setelah serangkaian kenaikan suku bunga.
Baca Juga: Harga Emas Hari Ini (16/2), Pembeli Sebulan Lalu Tekor 13,24%
"Hal ini membuka kemungkinan bahwa Federal Reserve akan melihat titik akhir yang lebih tinggi untuk kenaikan suku bunga acuan daripada yang diperkirakan pasar sebelumnya," ucap Ibrahim, Kamis (16/2).
Pelaku pasar kini mengamati reaksi The Fed terhadap data tersebut. Dengan inflasi yang tetap membandel, The Fed kemungkinan akan terus menaikkan suku bunga dalam waktu dekat.
Prospek kenaikan suku bunga menjadi pertanda buruk bagi emas dan aset non-yielding lainnya, mengingat hal itu meningkatkan biaya peluang investasi dalam aset tersebut.
Meskipun begitu, emas masih bisa mendapatkan keuntungan dari peningkatan permintaan safe haven tahun ini karena ada potensi perlambatan ekonomi hingga resesi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News