Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja industri rokok diprediksi belum akan mengalami pemulihan secara utuh di tahun ini. Tak ayal, PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) pun diproyeksikan masih akan menjalani tahun yang sulit ke depannya.
Hal tersebut sebenarnya sudah terlihat dari volume penjualan HMSP di kuartal I-2021 yang turun 2,7% secara year on year (yoy) menjadi 19,9 juta batang. Padahal di saat yang sama, industri rokok mencatat kenaikan volume penjualan hingga 4,9% yoy.
Kendati demikian, analis Ciptadana Sekuritas Muhammad Fariz menyebut, jumlah penjualan HMSP sebenarnya di atas proyeksinya. Pasalnya, penjualan tersebut sudah memenuhi 29,2% dari proyeksi volume penjualan HMSP dari Ciptadana untuk tahun ini.
"Penyesuaian harga masih menjadi masalah besar bagi industri rokok, dan prosesnya pun lebih lambat dari perkiraan manajemen. Hasilnya, market share HMSP turun 0,7% menjadi 28,1%," tulis Fariz dalam risetnya 21 April 2021.
Dia menyebut, di Indonesia volume penjualan yang naik didukung oleh pertumbuhan double digit pada sigaret kretek tangan (SKT), di mana HMSP menjadi market leader. Manajemen HMSP juga meyakini volume penjualan segmen tier 1 akan mulai stabil seiring industri yang mulai pulih.
Baca Juga: Laba bersih HM Sampoerna (HMSP) merosot 37,5% pada 2020, berikut penyebabnya