kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Industri reksadana non saham tetap tumbuh


Senin, 07 September 2015 / 18:18 WIB
Industri reksadana non saham tetap tumbuh


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Industri reksadana non saham tetap tumbuh di tengah gejolak pasar modal. Infovesta Utama mencatat dana kelolaan reksadana pasar uang dan pendapatan tetap masing-masing bertambah Rp 1,28 triliun dan Rp 264 miliar sepanjang Agustus 2015.

Dana kelolaan reksadana pasar uang naik dari Rp 26,38 triliun pada Juli menjadi Rp 27,66 triliun pada Agustus. Demikian juga dengan reksadana pendapatan tetap yang naik dari Rp 40,566 triliun menjadi Rp 40,83 triliun pada periode yang sama.

Padahal, secara keseluruhan dana kelolaan industri reksadana turun dari Rp 249,38 triliun menjadi Rp 249,69 triliun.

Analis Infovesta Utama Viliawati mengatakan kenaikan dana kelolaan reksadana non saham ditopang oleh naiknya unit penyertaan. "Sebab, terjadi penambahan dana atau subscription pada reksadana tersebut," ujar Vilia.

Unit penyertaan reksadana pasar uang pada Juli tercatat sebesar 24,49 miliar unit. Nilai tersebut naik menjadi 24,87 miliar unit pada Agustus 2015. Sedangkan unit penyertaan pendapatan tetap naik dari 23,75 miliar unit menjadi 23,93 miliar unit.

Menurut Vilia, tren suku bunga deposito tinggi juga ikut mengerek nilai pasar portofolio reksadana pasar uang. Dus, mendorong kenaikan dana kelolaan produk ini.

"Hal ini dikarenakan adanya pendapatan berupa bunga deposito. Di sisi lain, nilai pokok deposito tidak mengalami perubahan nilai seperti layaknya saham," ujar dia.

Sekedar informasi, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mematok tingkat bunga penjaminan simpanan dalam rupiah di bank umum sebesar 7,75% per tahun. Sedangkan untuk bank perkreditan rakyat (BPR) sebesar 10,25%.

Direktur PT Bahana TCW Investment Management Soni Wibowo mengaku sejumlah investor melakukan switching atau memindahkan dananya dari reksadana saham ke pasar uang. Langkah tersebut dilakukan investor untuk meminimalisir kerugian di reksadana saham. "Namun, perpindahan tersebut hanya dalam jumlah kecil sehingga dana kelolaan reksadana pasar uang kami stabil," ujar Soni.

Sementara itu, untuk dana kelolaan reksadana pendapatan tetap tercatat naik Rp 250 miliar secara month on month (MoM) Agustus 2015. Menurut Soni, kenaikan dana kelolaan ditopang oleh penambahan dana investor ritel.

Dia optimistis bisa mengejar total target dana kelolaan hingga akhir tahun sebesar RP 29 triliun. Target tersebut akan dicapai salah satunya dengan peluncuran produk reksadana terproteksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×