kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Industri lesu, Ciputra Development sasar pasar properti menengah bawah


Minggu, 28 Januari 2018 / 17:14 WIB
Industri lesu, Ciputra Development sasar pasar properti menengah bawah
ILUSTRASI. Stand PT. Ciputra Development Tbk (CTRA)


Reporter: Klaudia Molasiarani | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ciputra Development Tbk pada tahun ini ingin fokus membidik segmen menengah ke bawah. Strategi itu untuk menyesuaikan kondisi pasar properti yang diprediksi masih melanjutkan tren perlambatan.

Tulus Santoso, Sekretaris Perusahaan Ciputra mengatakan, tren perlambatan industri properti bukan karena faktor pertumbuhan ekonomi yang sedang melambat. Hal itu disebabkan adanya angka kebutuhan rumah yang belum terpenuhi  atawa backlog rumah di segmen menengah ke bawah.

Perlambatan properti sangat terasa di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya, sehingga penjualan properti sebagan besar disumbang dari luar Jawa. Mengacu data yang dipaparkan Tulus, pada tahun 2016, penjualan di dua kota besar tersebut mencapai 69%. Sementara pada tahun 2017 turun dan berada di angka 58%.

Sementara itu, kontribusi penjualan produk di Sulawesi mencatatkan kenaikan dari yang sebelumnya hanya 5% di tahun 2016, menjadi 16% di tahun 2017. Namun secara keseluruhan, komposisi penjualan antara Jawa dan luar Jawa, kata Tulus masing-masing sebesar 63% dan 37%.

Adapun dari sisi harga unit, penjualan produk perumahan Ciputra dengan harga di bawah Rp 2 miliar berkontribusi hingga 70%. "Jadi pasar properti secara volume turun, tetapi ini ditopang oleh volume dari unit harga yang murah yang berasal dari pengguna akhir (end user)," imbuhnya Tulus pekan ini.

Dalam jangka panjang, permintaan properti di Tanah Air bakal ditopang oleh konsumen pengguna akhir yang daya belinya di bawah Rp 1 miliar. Sebagian besar pasar tersebut akan menggunakan skema pembayaran KPR. Dengan begitu, para pengembang harus menyesuaikan dengan pasar tersebut.

Tulus bilang, pihaknya akan menyasar segmen menengah ke bawah dengan target harga per unit di bawah Rp 1 miliar untuk menyesuaikan kondisi pasar. Tiga proyek baru Ciputra merupakan proyek landed house yang menyasar segmen menengah ke bawah dan tersebar di beberapa lokasi yakni Makassar, Cibubur, dan Batam.

Tahun ini, Ciputra menargetkan perolehan marketing sales mencapai Rp 7,6 triliun atau masih sama dengan target yang dipatok tahun lalu.  Adapun, proyek - proyek yang diandalkan di antaranya penjualan proyek-proyek lama dan proyek-proyek baru, di antaranya Satrio New Tower II yang akan diluncurkan tahun ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×