kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Industri keramik lesu, MLIA menjual Muliakeramik


Kamis, 21 September 2017 / 16:56 WIB
Industri keramik lesu, MLIA menjual Muliakeramik


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - PT Mulia Industrindo Tbk (MLIA) menjual 799,2 juta saham anak usahanya, PT Muliakeramik Indahraya berserta seluruh hak yang melekat pada saham tersebut kepada PT Eka Gunatama Mandiri (EGM) yang merupakan pemegang saham utama MLIA. Perjanjian jual beli saham bersyarat tersebut tertanggal 18 September 2017.

Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (20/9), MLIA menyebut, penjualan ini setara dengan 99,9% dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh pada Muliakeramik Indahraya. Transaksi ini bernilai Rp 425 miliar. 

Nilai transaksi mencapai antara 20% sampai 50% dari ekuitas MLIA, berdasar laporan keuangan 30 Juni 2017. Rencana transaksi tersebut juga merupakan suatu transaksi afiliasi.

Sebagai catatan, selama ini MLIA menjalankan usaha dalam bidang perdagangan dan perindustrian. Bisnis MLIA antara lain industri kaca lembaran dan glass block serta industri keramik lantai dan dinding.

MLIA menjual Muliakeramik ke induk usaha lantaran saat ini industri keramik nasional sedang mengalami kondisi yang kurang menguntungkan. Kapasitas produksi industri keramik melebihi permintaan.

Total kapasitas produksi keramik nasional diperkirakan mencapai 570 juta meter persegi. Namun, permintaan keramik di Indonesia hanya mencapai 350 juta meter persegi pada tahun 2016.

Hal tersebut, mencerminkan tingkat utilisasi atau penyerapan keramik yang hanya sebesar 60% dari kapasitas produksi nasional. Kondisi yang kurang menguntungkan tersebut, berdampak negatif terhadap anak usaha MLIA, PT Muliakeramik Indahraya sehingga mempengaruhi kondisi keuangan konsolidasi.

Setelah penjualan bisnis keramik, MLIA akan fokus dalam mengembangkan industri kaca lembaran, botol kemasan, glass block, dan kaca pengaman otomotif yang memiliki pertumbuhan baik. Operasional produksi akan dilakukan lewat PT Muliaglass. MLIA berkeyakinan bahwa dengan berfokus pada industri tersebut, perusahaan akan mampu memperbaiki kinerja dan pertumbuhan keuangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×