Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih bergerak fluktuatif. Perkembangan berita global terutama dari Uni Eropa masih menggiring volatilitas indeks. Kemarin, bursa saham utama Eropa dan bursa saham AS dominan menguat setelah merespon spekulasi stimulus dari The Fed.
Managing Research Indosdurya Asset Management menilai, saat ini aksi beli investor sepertinya bisa menahan profit taking. Katanya, kemarin saja, walaupun masih memperlihatkan koreksi, namun IHSG mampu mengurangi koreksinya pada penutupan perdagangan.
"Sebab, investor domestik mencatatkan nett buy dan investor asing mencatatkan nett sell tipis," jelas Reza, Rabu (13/6).
Dia bilang, secara teknikal, IHSG telah membentuk pola hammer dan posisi candle di bawah middle bollinger bands. "Melihat posisi candle yang tertahan penurunannya, memberikan gambaran kekuatan daya beli masih cukup kuat menahan aksi profit taking yang terjadi," ulas Reza.
Pada perdagangan Rabu (13/6), Reza memperkirakan, IHSG berpotensi bisa berbalik arah (reversal) untuk menguat kembali menuju 3.865-3.873 sebagai resistance, dan 3.832-3.843 untuk posisi support.
"Saham-saham yang dapat dicermati investor antara lain saham ASII, ICBP, GGRM, WIKA, JSMR, AKRA, dan MAPI," ulas Reza.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
