Reporter: Dityasa H. Forddanta | Editor: Noverius Laoli
Michael menambahkan, divestasi menara cukup penting. Terlebih, ISAT perlu mengejar ketertinggalan dengan operator lain. Ini mengapa manajemen ISAT berani mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) hingga Rp 10 triliun setiap tahun sejak 2019 hingga 2022.
Vikram bilang, tahun ini ISAT tidak memiliki rencana untuk mencari pendanaan eksternal. "Kami memiliki strategi yang jelas, dari cash dan operasional," imbuhnya.
Pos tersebut juga akan digunakan untuk melunasi utang jatuh tempo. ISAT memiliki sejumlah obligasi jatuh tempo sepanjang tahun ini. Yang terdekat, obligasi Rp 630 miliar yang jatuh tempo Mei mendatang.
Selanjutnya: Kerjasama OTT dengan operator akan membentuk ekosistem ekonomi digital
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News