Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indosat Tbk (ISAT) alias Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) berencana melunasi dua surat utang yang akan jatuh tempo pada 4 Juni 2022. Total nilai pokok kedua surat utang tersebut adalah sebesar Rp 380 miliar.
Pertama, pokok Obligasi Berkelanjutan I Indosat Tahap II Tahun 2015 Seri D sebesar Rp 337 miliar. Kedua, pokok Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Indosat Tahap II Tahun 2015 Seri D sebesar Rp 43 miliar.
Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (9/5), manajemen IOH mengatakan sudah siap melunasi obligasi dan sukuk tersebut. "Kami akan menggunakan fasilitas pinjaman bank yang belum digunakan," tulis manajemen IOH.
Baca Juga: Libur Lebaran, Indosat Ooredoo Hutchison Catat Kenaikan Trafik Data 13%
Per tanggal 31 Desember 2021, IOH memiliki fasilitas pinjaman bank yang belum digunakan sebesar Rp 5,7 triliun. Oleh sebab itu, manajemen menyatakan tidak ada dampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, dan kelangsungan usaha perusahaan pada saat ini.
Berdasarkan Investor Memo IOH, per tanggal 31 Maret 2022, IOH memiliki utang pokok (tidak termasuk biaya transaksi yang belum diamortisasi dan liabilitas sewa) sebesar Rp 20,69 triliun. Komposisi utang pokok perusahaan terdiri dari pinjaman dalam miliar Rupiah Rp 11,15 triliun dan obligasi dalam miliar Rupiah Rp 9,55 triliun.
Posisi kas perusahaan per Maret 2022 adalah sebesar Rp 3,85 triliun dengan utang bersih Rp 16,84 triliun. Sementara itu, total utang jatuh tempo dalam kurun waktu 12 bulan sebesar Rp 7,0 triliun.
Baca Juga: Indosat Ooredoo Hutchison Optimistis Kinerja 2022 Tumbuh di Atas Industri
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News