kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Indopremier: Sektor CPO masih bullish


Rabu, 05 Februari 2014 / 14:11 WIB
Indopremier: Sektor CPO masih bullish
ILUSTRASI. Promo Traveloka Mid Month Madness 15-21 Sept 2022, Diskon s.d Rp2 Juta Paylater


Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Saham-saham sektor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) diprediksi masih akan bersinar di 2014, meski dalam sebulan terakhir mendapat tekanan cukup berat.

William Simadiputra, Analis Indopremier Securities dalam riset yang dirilis Selasa (4/2) menulis, proyeksi bullish ini terutama didasarkan pada prediksi harga CPO dunia.

Indopremier menghitung harga rata-rata CPO bisa mencapai US$ 900 per ton di 2014, lebih tinggi dari saat ini yang US$ 780 per ton. Ada tiga faktor yang bakal mendorong kenaikan harga CPO.

Pertama, perbaikan permintaan (demand) domestik seiring kebijakan pemerintah dalam hal pencampuran biodiesel. "Hitungan kami, permintaan biodiesel Indonesia bisa mencapai 4,3 juta kilo liter di 2014, naik 74% year-on-year (yoy)," tulis William.

Kedua, permintaan CPO dari dua negara importir terbesar, China dan India juga diprediksi membaik seiring beberapa perkembangan terakhir di sana. Di India misalnya, para petani di sana menghentikan panen kedelai karena harga yang rendah.

Ini diprediksi bakal mendorong India untuk mengimpor lebih banyak CPO untuk memenuhi permintaan minyak nabati di sana. Dua faktor dari sisi demand itu diperkuat oleh perkiraan produksi CPO dunia.

Indopremier memprediksi produksi CPO dari Indonesia akan turun lantaran semakin banyakan tanaman yang memasuki masa tidak produktif. Kebijakan pemerintah dalam hal cadangan lahan (landbank) juga akan menghambat produsen CPO Indonesia dalam melakukan ekspansi.

Dengan proyeksi harga yang membaik, Indopremier merekomendasikan "beli" saham AALI dan BWPT dengan target harga masing-masing Rp 25.000 dan Rp 1.450 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×