kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indopora membidik dana Rp 582 miliar dari IPO


Selasa, 17 November 2015 / 06:39 WIB
Indopora membidik dana Rp 582 miliar dari IPO


Reporter: Widiyanto Purnomo | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Calon emiten Bursa Efek Indonesia (BEI) terus bertambah mendekati tutup tahun 2015. Paling baru, perusahaan sub-kontraktor bidang konstruksi pondasi, PT Indonesia Pondasi Raya mantap melepas saham ke publik melalui mekanisme initial public offering (IPO).

Perusahaan yang kerap disebut Indopora ini berencana menerbitkan 303 juta saham baru ke publik dan mencatatkan saham di bursa pada 9 Desember 2015. "Jumlah ini sebanyak-banyaknya 15,13% dari modal ditempatkan disetor penuh setelah pelaksanaan IPO," papar Febyan, Presiden Direktur Indopora, dalam paparan publik awal, Senin (16/11).

Indopora akan menawarkan saham dengan kisaran harga Rp 1.280-Rp 1.920. Artinya, Indopora berpotensi meraup dana Rp 387,84 miliar- Rp 581,76 miliar. Seluruh dana hasil IPO untuk ekspansi. "Tidak ada untuk membayar utang," tegas Dwijanto, Direktur Keuangan Indopora.

Selain Indopora, PT Kino Indonesia berniat menggelar IPO akhir tahun ini. Sementara emiten yang melantai di bursa baru-baru ini adalah PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk (MKNT) pada 26 Oktober dan PT Victoria Insurance Tbk (VINS) pada September. Ada 14 emiten yang menggelar IPO sepanjang tahun ini.

Realisasi ini masih jauh dari target Bursa Efek Indonesia (BEI) yang membidik 22 emiten baru sampai akhir tahun. Artinya, BEI mesti mengejar 8 emiten baru untuk menggapai target, yang sudah direvisi dari sebelumnya 35 emiten.

Samsul Hidayat, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, optimistis, target 22 emiten baru tahun ini tercapai. Semua calon emiten sedang proses izin efektif di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

David Nathanael Sutyanto, Head of Research First Asia Capital mengatakan, prospek IPO akhir tahun ini berat, lantaran kondisi pasar domestik dan global tidak kondusif. Saham yang dilepas bisa tidak terserap maksimal. "Calon emiten harus menurunkan target IPO," ujarnya.

Di tengah kondisi sekarang, menurutnya, deposito daripada, membeli saham emiten pendatang baru yang belum terlalu mereka kenal isi perutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×