kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indonesia Transport & Infrastructure membukukan kerugian US$ 6,76 juta pada 2017


Kamis, 26 April 2018 / 14:35 WIB
Indonesia Transport & Infrastructure membukukan kerugian US$ 6,76 juta pada 2017
ILUSTRASI. terminal b a t u b a r a PT Indonesia Transport & Infrastructure Tbk IATA


Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indonesia Transport & Infrastructure Tbk (IATA) mencatat rugi bersih sebesar US$ 6,76 juta pada tahun 2017. Nilai kerugian itu menurun jika dibandingkan dengan tahun 2016 yang sebesar US$ 10,99 juta.

Sementara itu, pendapatan IATA pada tahun lalu tercatat US$ 16,10 juta, turun 1,04% dari tahun 2016 yang sebesar US$ 16,27 juta.

Managing Director PT Indonesia Transport & infrastructure Tbk Wishnu Handoyono menilai, penurunan pendapatan dikarenakan titik perekonomian turun yang menyebabkan para prospek pelanggan eksisting mengurangi pemakaian pesawat.

“Pada bisnis batubara, harga batubara tahun 2017 lalu sempat turun di angka sekitar US$ 60 per metrik ton,” kata Wishnu Kamis (26/4).

Sekadar informasi, bisnis IATA berfokus pada penerbangan privat atau pesawat carter bernama Indonesia Air. IATA juga mempunyai anak perusahaan MNC Infratama yang mengembangkan fasilitas terminal batubara berupa pelabuhan batubara dan jalan raya pertambangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×