kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45933,94   -29,79   -3.09%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indonesia serahkan kapal mewah terkait skandal 1MDB ke Malaysia


Minggu, 05 Agustus 2018 / 16:02 WIB
Indonesia serahkan kapal mewah terkait skandal 1MDB ke Malaysia
ILUSTRASI. 1Malaysia Development Berhad (1MDB)


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia telah setuju menyerahkan kapal pesiar mewah seharga US$ 250 juta kepada Malaysia. Kapal ini diduga terkait dengan skandal 1Malaysia Development Berhad (1MDB).

Mengutip laporan Reuters, Sabtu (4/8), Wakil Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri Kombes Pol Daniel Silitonga mengatakan akan menyerahkan kapal pesiar tersebut ke Malaysia, tapi tidak menjelaskan kapan proses penyerahan tersebut. “Kapal pesiar akan diserahkan di perbatasan antara Indonesia dengan perairan Malaysia. Kami juga telah mampu menjaga hubungan baik antar kedua negara,” kata Daniel dalam rilis yang diterima Reuters.

Seorang jurubicara di kantor Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohomad mengaku, telah membuat beberapa kesepakatan dengan pihak Indonesia mengenai penyerahan kapal tersebut. Rencananya, penyerahan itu akan disampaikan ke publik setelah rincian kesepakatan itu selesai.

Seperti diketahui, pengusaha asal Malaysia Low Taek Jho diduga menggunakan dana dari 1MDB untuk mendapatkan kapal pesiar Equanimity ini dan terdaftar di kepulauan Cayman. Kapal seharga US$ 250 juta ini dilengkapi kolam renang, bioskop, lift dan helipad.

Dalam sebuah pernyataan yang dikirim mealui email, jurubicara kuasa hukum Low mengatakan, penyerahan kapal mewah itu ke Malaysia sebagai sesuatu yang ilegal dan bermotif politik.

Hingga saat ini, pihak kepolisian Malaysia masih berusaha menangkap Low, yang keberadaannya belum diketahui. Sebelumnya, pihak Malaysia sudah mencabut izin paspor Low dan memerintahkan penangkapan kepada orang terdekat bekas Perdana Menteri Malaysia Najib Razak ini.

Februari 2018 lalu, Badan Penyidik Federal Amerika Serikat (FBI) menyiata kapal pesiar ini di Bali, karena terkait penyelidikan dugaan korupsi dalam proyek di badan investasi Malaysia, 1MDB. Pendirian lembaga ini telah disalahgunakan untuk menyedot dana negara ke rekening pribadi Najib Rajak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet Using Psychology-Based Sales Tactic to Increase Omzet

[X]
×