kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.210   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Indocement (INTP) Optimistis Kinerja Tumbuh Hingga 9% di Akhir Tahun 2024


Senin, 25 November 2024 / 19:58 WIB
Indocement (INTP) Optimistis Kinerja Tumbuh Hingga 9% di Akhir Tahun 2024
ILUSTRASI. Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) masih optimistis kinerja bisa tumbuh hingga 9% di tahun 2024


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) optimistis pertumbuhan kinerja penjualan semen bisa mencapai 9% di akhir tahun 2024.

Presiden Direktur INTP Christian Kartawijaya mengatakan, secara umum, kinerja INTP sebenarnya tak tumbuh lebih tinggi dari pertumbuhan kinerja industri semen Tanah Air di tahun 2024. Pertumbuhan industri semen sekitar 3% di tahun 2024.

Angka pertumbuhan yang tercatat cukup besar di tahun 2024 berasal dari bergabungnya Semen Grobogan dan Semen Bosowa Maros yang baru terkonsolidasi ke laporan keuangan INTP di tahun ini.

“Kinerja pertumbuhan INTP tidak akan jauh berbeda dengan pertumbuhan industri semen nasional. Namun, tahun ini khusus karena ada Grobogan dan Bosowa Maros yang di tahun sebelumnya belum dilaporkan,” ujarnya saat ditemui Kontan, Senin (25/11).

Baca Juga: Program 3 Juta Rumah Bakal Memoles Kinerja Emiten Semen, Cek Rekomendasi Sahamnya

Christian mengakui, industri semen Tanah Air memang sedang berat di tahun ini. Alhasil, kinerja INTP juga mengalami perlambatan di sepanjang tahun.

Asal tahu saja, kinerja INTP per kuartal III 2024 juga masih berat. Melansir laporan keuangan, INTP mencatatkan pendapatan neto Rp 13,32 triliun per kuartal III 2024. Raihan ini naik 3,03% secara tahunan alias year on year (YoY) dari Rp 12,92 triliun per kuartal III 2023.

Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pun menjadi sebesar Rp 1,05 triliun per 30 September 2024. Angka ini turun 16,67% YoY dari Rp 1,26 triliun pada periode sama tahun lalu.

Beratnya kinerja industri semen utamanya juga disebabkan oleh kelebihan pasokan semen di Tanah Air. Christian memaparkan, saat ini konsumsi semen nasional hanya sekitar 65 juta ton, sementara kapasitas industri mencapai 119-120 juta ton.

“Sehingga, ada kelebihan suplai sekitar 55 juta ton. Artinya, utilisasi pabrik hanya sekitar 55%-60% dan ada 40%-45% pabrik stop,” ungkapnya.

Alhasil, INTP pun menerapkan strategi untuk mempertahankan kinerja perseroan ke depan. Salah satu yang diterapkan adalah memproduksi semen yang lebih ramah lingkungan.

 
TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×